Mcamdbkbilaiaw

http://tri-veli-ario.blogspot.co.id/p/blog-page.html

Rabu, 25 April 2018

My classmate and me dead being killed but i life again in another world!? : Chapter 025

My classmate and me dead being killed but i life again in another world!?
Chapter 25 : Call Me ‘Lightning Man’(2)

Alif PoV
“KUBUNUH KAU BOCAH!!!”
*Step*

Bos Bandit itu segera melesat dengan sangat cepat kearah Alif.

“Cepat!...Tapi..” Alif
Tubuh ku lalu bergerak dan membentuk sikap gerak Karate yang telah ku pelajari selama beberapa tahun.

Bos Bandit itu telah berada di depan ku, tangan kanannya pun segera melesatkan pukulannya ke arah ku.

Saat melihat pukulan yang datang, Aku pun segera bergeser sedikit ke kanan dan  menggunakan tanganku untuk memukul lengan yang datang, membuat pukulan nya kehilangan target dan memukul udara kosong. Tak berhenti di situ saja, aku lalu menendang dengan keras kaki Bos Bandit itu, membuatnya kehilangan keseimbangan dan terjatuh.
Saat aku melihat dia  jatuh, aku lalu melompat gaya ala pemain SmackDown dengan siku mengkunci ke arah belakang Boss Bandit.
*Bamp*
“*Gasp*” Boss Bandit A
Karena hantaman combo ku Bos Bandit itu pun mengerang kesakitan.
“BOS!!” Semua Bandit
*T`chi* *Whoosh*
Tiba-tiba ada sebuah panah lewat tepat di depan wajahku. Hal ini membuatku terkejut, membuatku reflesk berdiri dan mundur ke belakang.

‘Mereka benar-benar hina, melakukan hal tercela saat dalam duel.’
Saat aku sedang berpikir begitu, Bos Bandit telah berdiri lagi.

“Argh, Aw, Sakit...Kau berbohong! Tidak mungkin kau hanya Level 1, kau benar-benar licik, Tidak, Kau telah melakukan hal hina dalam duel ini dengan berbohong dan berpura-pura lemah! Jadi karena itu duel akan dibatalkan!” Boss Bandit A

“Aku tak mau mendengar itu dari kalian yang tiba-tiba menyerang ku dengan panah saat dalam duel. Dan juga aku tidak pernah berbohong atau pun berpura-pura lemah!” Alif

“D-Diam! Berisik Kau! Duel di batalkan! SEMUANYA SERANG!!!” Boss Bandit A

“Bisakah kau tidak bertindak tidak masuk akal! Dasar keterlaluan!!” Alif

Anggota bandit itu mulai bergerak kearah para kesatria. Suara pertarungan pun mulai terdengar.

Aneh! Hal ini tidak sesuai dengan skrip yang kupikirkan, seharusnya kan duel terjadi dan aku(Tokoh Utama) menang membuat para bandit menyerah dan tunduk pada ku lalu akupun akan menerima hadiah karena sudah menyelamatkan gadis cantik dari bahaya dan memenangkan hatinya....Harusnya..Hah, Eh, Aneh... Kenapa hal ini yang malah terjadi...? Apakah ini benar-benar....

“MATI!!” Boss Bandit A
*Swing*
Bos Bandit mengayunkan pedangnya kearah ku, tubuhku pun bergerak refleks dan menghindar tipis dari serangannya.

‘HuH, Hampir saja. Aku kehilangan pokus, cerobohnya aku. Fokus Fokus! Aku harus Fokus! Saat ini aku sedang dalam pertarungan!’ Alif

Aku lalu mendengar suara *Schhwaff*, saat aku menoleh kearah suara itu aku melihat sebuah panah melayang kearahku. Akupun menunduk dan merasakan panah itu terbang melewati atasku.

‘Berpikirlah! Ayo, berpikirlah! Bekerjalah otakku! Aku harus memikirkan sesuatu agar keluar dari situasi ini!...Oh, iya! Kalau tidak salah ingatku aku mempunyai Special Skill di status ku! Tapi yang mana harus kugunakan...’ Alif

Saat aku berpikir tentang berbagai hal dalam pikiranku, Bos Bandit itu mulai menyerang ku lagi.
“MATI! MATI! MATI! MATI KAU!!” Boss Bandit A
Aku menghindari semua serangannya sambil memerhatikan panah dan serangan diam-diam disekitarku dan berpikir solusi untuk situasi ini.

Setelah berpikir beberapa saat aku pun telah memutus Special Skill yang akan kugunakan sekarang.

⸢Soul Knight Card⸥” Saat aku mengucapkan pelan nama dari special skill yang ingin kugunakan. Tiba-tiba tanah disekitar ku menjadi hitam pekat, aku merasa seolah-olah sedang berdiri melayang diatas lubang jurang. Saat melihat ini Bos Bandit lalu mundur menjauh dariku dengan panik, teror terlihat wajahnnya.

[Host Used ‘Soul Knight’s Card’]

[Search compatible ‘Soul Knight’ for Host]

[Search Complete. ‘Fallen Knight’]
Sebuah kartu lalu muncul dari dalam bawah hitam pekat itu. Setelah Kartu itu muncul hitam pekat itu pun mehilang.
Kartu yang muncul berukuran sama dengan kartu poker yang pernah kulihat, hanya saja kartu ini sepertinya dibuat dari perak. Dipinggir keliling kartu itu terdapat sebuah garis hitam, Di sebelahnya ada gambar berbentuk Diamond dan di sebelahnya lagi ada gambar kesatria dengan zirah berwarna hitam. Dan kadang kala terlihat ada sebuah percikan api berwarna biru muncul di sekitar Kartu itu.

Kartu itu lalu melayang kearahku dan berhenti tepat didepanku. Karena Kartu itu berhenti didepanku, aku pun refleks menjangkau kan tanganku untuk menggengam Kartu itu.
Saat tangan ku telah mengengam Kartu itu, tiba-tiba api biru menyala dari Kartu itu dan api itu mulai menjalar dan menyebar kesuluruh tubuhku. Tubuhku pun tertutupi dengan Api biru.

“GYAAAAAA!!!” Alif
‘PANAS! PANAS! PANAS! APA-APAAN INI!! APA-APAAN INI!!!’ Alif

Panas! Sangat Panas!! Api menyelemuti seluruh tubuhku, aku merasa sakit dan panas, semakin sakit dan panasnya sampai membuat hati dan jiwa ku menjerit. Bersamaan dengan rasa sakit ini aku pun mendengar suara.
[Apakah kau adalah Tuan ku?] ???

‘S-Siapa!?’ Alif

[Tuanku kau mungkin saat ini merasa sangat kesakitan. Hal itu dikarenakan penggunaan ‘Soul Power’ pertama kali pada tubuh Tuan.] ???

“GYAAAA!! PANAS!! PANAS!!” Alif

[Biasanya orang yang masih baru dengan ‘Soul Power’ pertama-tama akan berlatih menggunakan ‘Soul Power’ pada sebuah Objek yang biasa digunakan atau bisa juga digunakan pada tangan. Hal ini dilakukan pemula untuk membiasakan diri dengan ‘Soul Power’ agar saat ‘Soul Power’ digunakan menyelimuti seluruh tubuhnya, maka tidak akan muncul efek samping yang terjadi seperti pada Tuan-] ???

“GYAAAAAAA!!”

‘Kumohon lakukan sesuatu untuk menghentikan hal ini!’ Alif

[Ah, maafkan atas kelalaian Ku Tuan.] ???

[Tuanku, jika kau ingin menggunakan Ke Kuatanku maka panggillah namaku. Namaku adalah...] ???
Setelah mendengarnya, akupun segera berteriak.
 “FULGO!!!” Alif
Api Biru disekitarku pun segera berpencer dan mehilang, menunjukkan tubuhku yang telah ditutupi dengan zirah berwarna hitam.

‘Aku merasakan kekuatan yang luar biasa mengalir pada seluruh bagian tubuhku, dan aku merasa bahwa kekuatan ini semakin lama semakin meningkat. Mungkin dengan kekuatan ini maka aku akan bisa-’ Alif

[Tuan, maafkan aku untuk mengganggu kesenangan mu. Sebenarnya ada yang lupa ku beritahukan kepadamu.] Fulgo

‘Hmm...?’ Alif

[Sebenarnya status Tuan saat ini kurang kuat untuk mengendalikan kekuatanku. Karena itu Tuan akan memasuki mode ‘Berserk’ untuk beberapa saat sampai Mp Tuan telah habis.] Fulgo

‘...’ Alif

[...] Fulgo

‘...Bilang dari tadi Woi!’ Alif

Kesadaranku pun mulai kabur...

Lilianna PoV
“FULGO” ???
Saat lelaki itu meneriakan itu dia pun berhenti menjerit, disaat yang sama Api Biru yang menyelimutinya pun mehilang, menunjukkan tubuhnya yang telah ditutupi dengan zirah berwarna hitam. Sebuah percikan kilat kecil kadang terlihat muncul dari tubuhnya.

Saat melihat sosoknya saat ini. Entah kenapa aku menjadi merasa sedikit aneh. Suhu tubuhku tiba-tiba meningkat. Detak Jantungku tiba-tiba bertambah cepat, membuat suara yang diciptakannya bertambah nyaring. Dan entah mengapa pandangan mataku tidak bisa berpindah dari sosoknya. Dan juga saat aku melihatnya aku merasakan keamanan. Perasaan ini...Ini adalah pertama kalinya aku merasakan nya. Sebenarnya apa yang saat ini terjadi padaku...?

“Lelaki itu terlihat sedikit aneh...J-Jangan dia dalam mode ‘Berserk’!!” Hendrik
Tiba-tiba aku mendengar suara Hendrik yang terkejut yang mengejutkan ku sedikit.

“..Mode ‘Berserk’?” Lilianna
Walaupun aku sedang berbicara dengan Hendrik, pandangan mataku masih belum berpindah dariNya, Lelaki berzirah Hitam.

“Ojou-Sama, kita harus segera kabur dari sini. Jika, dia benar-benar dalam mode ‘Berserk’, berarti dia akan menyerang semua orang dengan acak. Karena itu ada kemungkinan kau juga akan diserang Ojou-Sama, jadi ki-” Hendrik

“Jangan Khawatir, Tenang Saja, Aku ataupun kalian tak akan diserang olehNya. Aku yakin akan hal itu.” Lilianna
Walaupun Hendrik berbicara betapa seriusnya situasi saat ini, aku tidak merasa Khawatir sedikitpun dan tetap tenang.

“O-Ojou-Sama, K-Kenapa kau merasa begitu yakin akan hal itu?” Hendrik

‘Kenapa katanya?’ Lilianna
“Tentu saja karena hati ku berkata begitu.” Lilianna
Saat mendengar perkataanku Hendrik pun terdiam dengan mulut terbuka membentuk ‘O’.

Percikan petir kecil disekitar tubuh Lelaki berzirah hitam itu bertambah kuat. Dia mulai bergerak. Dalam sekejap, tanpa kusadari dia telah berada 10 meter dari tempatnya tadi. Dia mencekik leher dari Bos Bandit dan membuat tubuhnya terangkat. Bos Bandit terlihat berusaha keras melepaskan diri dariNya, tetapi usaha Bos Bandit itu sia-sia. Karena saat Bos Bandit itu mencoba menendangNya, Percikan Petir muncul dari tubuhNya dan mengalir ke Bos Bandit. Bos Bandit itu berteriak histeris beberapa saat dan terdiam...Ya, Bos Bandit itu telah mati..

Saat melihat kematian Bos Bandit, beberapa para Bandit lalu berbalik mencoba segera kabur dari tempat ini. Saat melihat itu, Lelaki berzirah hitam itu lalu mengambil Pedang yang tergelatak ditanah. Saat Percikan Petir mulai muncul dari tubuhNya dia pun telah berada dibelakang salah satu Bandit yang mencoba kabur, dia lalu mengayun pedangnya yang telah diselimuti dengan energi petir. Dalam sekali ayunan tubuh dari Bandit telah terbelah terpisah menjadi dua. Saat percikan petir muncul lagi dari tubuhNya hal yang sama pun terjadi pada Bandit yang mencoba kabur. Setiap percikan petir muncul dari tubuhnya maka satu atau dua Bandit pun mati. Saat para Bandit melihat satu persatu orang dari mereka mati, mereka semua pun berlari mencoba kabur, tidak ada satupun orang yang mencoba melawanNya.

Saat melihat beberapa kelompok Bandit telah berada jauh dariNya, Lelaki berzirah hitam itu lalu mengangkat tangan yang kosong, Bola Petir berukuran kepala dalam jumlah banyak pun muncul diatasnya. SosokNya saat ini terlihat seperti Dewa Petir yang sedang memberi hukuman. Saat di menurunkan tanganNya, bola petir itu pun lalu berterbangan kearah para Bandit. Beberapa Bandit mencoba menghindar dari bola petir itu dengan mengubah arah larinya atau bersembunyi/berlindung dibelakang pohon, tetapi semua usaha mereka itu sia-sia. Bola petir itu terlihat seperti memiliki pikiran atau jiwanya sendiri, Bola petir itu selalu mengejar dan mengikuti para Bandit, saat Para Bandit mengubah arah larinya bola petir itupun mengikuti arahnya, saat Para Bandit bersembunyi/berlidung di belakang pohon bola petir itu pun melingkari pohon itu dan segera mengenai Para Bandit itu. Semua Bandit yang terkena Bola petir itu akan menjerit beberapa saat dan terdiam. Tidak lama kemudian, semua Bandit pun telah mati. Dalam beberapa menit semua Bandit termasuk Pemimpinnya telah mati di tanganNya.

Api biru tiba-tiba muncul lagi pada tubuhNya, saat api biru itu mehilang Zirah hitam yang digunakanNya pun mehilang, perlengkapanNya telah kembali seperti sebelumNya berubah.
TubuhNya terlihat bergerak sempoyongan seperti kehilangan energi *Fa-Thud* dan terjatuh ke tanah.
Saat melihatNya terjatuh, Aku pun segera berlari kearahNya di Ikuti oleh para pengawal dan pelayanKu.

The End of Chapter 25
Previous   ToC   Next