My classmate and me dead being
killed but i life again in another world!?
Chapter 25 : Call Me ‘Lightning
Man’(2)
Alif PoV
“KUBUNUH KAU BOCAH!!!”
*Step*
Bos Bandit itu segera melesat
dengan sangat cepat kearah Alif.
“Cepat!...Tapi..” Alif
Tubuh ku lalu bergerak dan
membentuk sikap gerak Karate yang telah ku pelajari selama beberapa tahun.
Bos Bandit itu telah berada di
depan ku, tangan kanannya pun segera melesatkan pukulannya ke arah ku.
Saat melihat pukulan yang datang,
Aku pun segera bergeser sedikit ke kanan dan
menggunakan tanganku untuk memukul lengan yang datang, membuat pukulan
nya kehilangan target dan memukul udara kosong. Tak berhenti di situ saja, aku
lalu menendang dengan keras kaki Bos Bandit itu, membuatnya kehilangan
keseimbangan dan terjatuh.
Saat aku melihat dia jatuh, aku lalu melompat gaya ala pemain
SmackDown dengan siku mengkunci ke arah belakang Boss Bandit.
*Bamp*
“*Gasp*” Boss Bandit A
Karena hantaman combo ku Bos
Bandit itu pun mengerang kesakitan.
“BOS!!” Semua Bandit
*T`chi* *Whoosh*
Tiba-tiba ada sebuah panah lewat
tepat di depan wajahku. Hal ini membuatku terkejut, membuatku reflesk berdiri
dan mundur ke belakang.
‘Mereka benar-benar hina,
melakukan hal tercela saat dalam duel.’
Saat aku sedang berpikir begitu,
Bos Bandit telah berdiri lagi.
“Argh, Aw, Sakit...Kau berbohong!
Tidak mungkin kau hanya Level 1, kau benar-benar licik, Tidak, Kau telah
melakukan hal hina dalam duel ini dengan berbohong dan berpura-pura lemah! Jadi
karena itu duel akan dibatalkan!” Boss Bandit A
“Aku tak mau mendengar itu dari
kalian yang tiba-tiba menyerang ku dengan panah saat dalam duel. Dan juga aku
tidak pernah berbohong atau pun berpura-pura lemah!” Alif
“D-Diam! Berisik Kau! Duel di
batalkan! SEMUANYA SERANG!!!” Boss Bandit A
“Bisakah kau tidak bertindak
tidak masuk akal! Dasar keterlaluan!!” Alif
Anggota bandit itu mulai bergerak
kearah para kesatria. Suara pertarungan pun mulai terdengar.
Aneh! Hal ini tidak sesuai dengan
skrip yang kupikirkan, seharusnya kan duel terjadi dan aku(Tokoh Utama) menang
membuat para bandit menyerah dan tunduk pada ku lalu akupun akan menerima
hadiah karena sudah menyelamatkan gadis cantik dari bahaya dan memenangkan
hatinya....Harusnya..Hah, Eh, Aneh... Kenapa hal ini yang malah terjadi...?
Apakah ini benar-benar....
“MATI!!” Boss Bandit A
*Swing*
Bos Bandit mengayunkan pedangnya
kearah ku, tubuhku pun bergerak refleks dan menghindar tipis dari serangannya.
‘HuH, Hampir saja. Aku kehilangan
pokus, cerobohnya aku. Fokus Fokus! Aku harus Fokus! Saat ini aku sedang dalam
pertarungan!’ Alif
Aku lalu mendengar suara
*Schhwaff*, saat aku menoleh kearah suara itu aku melihat sebuah panah melayang
kearahku. Akupun menunduk dan merasakan panah itu terbang melewati atasku.
‘Berpikirlah! Ayo, berpikirlah! Bekerjalah
otakku! Aku harus memikirkan sesuatu agar keluar dari situasi ini!...Oh, iya!
Kalau tidak salah ingatku aku mempunyai Special Skill di status ku! Tapi yang
mana harus kugunakan...’ Alif
Saat aku berpikir tentang
berbagai hal dalam pikiranku, Bos Bandit itu mulai menyerang ku lagi.
“MATI! MATI! MATI! MATI KAU!!”
Boss Bandit A
Aku menghindari semua serangannya
sambil memerhatikan panah dan serangan diam-diam disekitarku dan berpikir
solusi untuk situasi ini.
Setelah berpikir beberapa saat
aku pun telah memutus Special Skill yang akan kugunakan sekarang.
“⸢Soul Knight Card⸥” Saat aku mengucapkan pelan nama dari special
skill yang ingin kugunakan. Tiba-tiba tanah disekitar ku menjadi hitam pekat,
aku merasa seolah-olah sedang berdiri melayang diatas lubang jurang. Saat
melihat ini Bos Bandit lalu mundur menjauh dariku dengan panik, teror terlihat
wajahnnya.
[Host Used ‘Soul Knight’s Card’]
[Search compatible ‘Soul Knight’
for Host]
[Search Complete. ‘Fallen Knight’]
Sebuah kartu lalu muncul dari
dalam bawah hitam pekat itu. Setelah Kartu itu muncul hitam pekat itu pun
mehilang.
Kartu yang muncul berukuran sama
dengan kartu poker yang pernah kulihat, hanya saja kartu ini sepertinya dibuat
dari perak. Dipinggir keliling kartu itu terdapat sebuah garis hitam, Di
sebelahnya ada gambar berbentuk Diamond dan di sebelahnya lagi ada gambar
kesatria dengan zirah berwarna hitam. Dan kadang kala terlihat ada sebuah
percikan api berwarna biru muncul di sekitar Kartu itu.
Kartu itu lalu melayang kearahku
dan berhenti tepat didepanku. Karena Kartu itu berhenti didepanku, aku pun
refleks menjangkau kan tanganku untuk menggengam Kartu itu.
Saat tangan ku telah mengengam
Kartu itu, tiba-tiba api biru menyala dari Kartu itu dan api itu mulai menjalar
dan menyebar kesuluruh tubuhku. Tubuhku pun tertutupi dengan Api biru.
“GYAAAAAA!!!” Alif
‘PANAS! PANAS! PANAS! APA-APAAN
INI!! APA-APAAN INI!!!’ Alif
Panas! Sangat Panas!! Api
menyelemuti seluruh tubuhku, aku merasa sakit dan panas, semakin sakit dan
panasnya sampai membuat hati dan jiwa ku menjerit. Bersamaan dengan rasa sakit
ini aku pun mendengar suara.
[Apakah kau adalah Tuan ku?] ???
‘S-Siapa!?’ Alif
[Tuanku kau mungkin saat ini
merasa sangat kesakitan. Hal itu dikarenakan penggunaan ‘Soul Power’ pertama
kali pada tubuh Tuan.] ???
“GYAAAA!! PANAS!! PANAS!!” Alif
[Biasanya orang yang masih baru
dengan ‘Soul Power’ pertama-tama akan berlatih menggunakan ‘Soul Power’ pada sebuah
Objek yang biasa digunakan atau bisa juga digunakan pada tangan. Hal ini
dilakukan pemula untuk membiasakan diri dengan ‘Soul Power’ agar saat ‘Soul Power’
digunakan menyelimuti seluruh tubuhnya, maka tidak akan muncul efek samping yang
terjadi seperti pada Tuan-] ???
“GYAAAAAAA!!”
‘Kumohon lakukan sesuatu untuk
menghentikan hal ini!’ Alif
[Ah, maafkan atas kelalaian Ku
Tuan.] ???
[Tuanku, jika kau ingin
menggunakan Ke Kuatanku maka panggillah namaku. Namaku adalah...] ???
Setelah mendengarnya, akupun
segera berteriak.
“FULGO!!!” Alif
Api Biru disekitarku pun segera
berpencer dan mehilang, menunjukkan tubuhku yang telah ditutupi dengan zirah
berwarna hitam.
‘Aku merasakan kekuatan yang luar
biasa mengalir pada seluruh bagian tubuhku, dan aku merasa bahwa kekuatan ini semakin
lama semakin meningkat. Mungkin dengan kekuatan ini maka aku akan bisa-’ Alif
[Tuan, maafkan aku untuk
mengganggu kesenangan mu. Sebenarnya ada yang lupa ku beritahukan kepadamu.]
Fulgo
‘Hmm...?’ Alif
[Sebenarnya status Tuan saat ini
kurang kuat untuk mengendalikan kekuatanku. Karena itu Tuan akan memasuki mode ‘Berserk’
untuk beberapa saat sampai Mp Tuan telah habis.] Fulgo
‘...’ Alif
[...] Fulgo
‘...Bilang dari tadi Woi!’ Alif
Kesadaranku pun mulai kabur...
Lilianna
PoV
“FULGO” ???
Saat lelaki itu meneriakan itu
dia pun berhenti menjerit, disaat yang sama Api Biru yang menyelimutinya pun
mehilang, menunjukkan tubuhnya yang telah ditutupi dengan zirah berwarna hitam.
Sebuah percikan kilat kecil kadang terlihat muncul dari tubuhnya.
Saat melihat sosoknya saat ini.
Entah kenapa aku menjadi merasa sedikit aneh. Suhu tubuhku tiba-tiba meningkat.
Detak Jantungku tiba-tiba bertambah cepat, membuat suara yang diciptakannya
bertambah nyaring. Dan entah mengapa pandangan mataku tidak bisa berpindah dari
sosoknya. Dan juga saat aku melihatnya aku merasakan keamanan. Perasaan
ini...Ini adalah pertama kalinya aku merasakan nya. Sebenarnya apa yang saat
ini terjadi padaku...?
“Lelaki itu terlihat sedikit
aneh...J-Jangan dia dalam mode ‘Berserk’!!” Hendrik
Tiba-tiba aku mendengar suara
Hendrik yang terkejut yang mengejutkan ku sedikit.
“..Mode ‘Berserk’?” Lilianna
Walaupun aku sedang berbicara
dengan Hendrik, pandangan mataku masih belum berpindah dariNya, Lelaki berzirah
Hitam.
“Ojou-Sama, kita harus segera
kabur dari sini. Jika, dia benar-benar dalam mode ‘Berserk’, berarti dia akan
menyerang semua orang dengan acak. Karena itu ada kemungkinan kau juga akan
diserang Ojou-Sama, jadi ki-” Hendrik
“Jangan Khawatir, Tenang Saja, Aku
ataupun kalian tak akan diserang olehNya. Aku yakin akan hal itu.” Lilianna
Walaupun Hendrik berbicara betapa
seriusnya situasi saat ini, aku tidak merasa Khawatir sedikitpun dan tetap
tenang.
“O-Ojou-Sama, K-Kenapa kau merasa
begitu yakin akan hal itu?” Hendrik
‘Kenapa katanya?’ Lilianna
“Tentu saja karena hati ku
berkata begitu.” Lilianna
Saat mendengar perkataanku
Hendrik pun terdiam dengan mulut terbuka membentuk ‘O’.
Percikan petir kecil disekitar
tubuh Lelaki berzirah hitam itu bertambah kuat. Dia mulai bergerak. Dalam
sekejap, tanpa kusadari dia telah berada 10 meter dari tempatnya tadi. Dia
mencekik leher dari Bos Bandit dan membuat tubuhnya terangkat. Bos Bandit
terlihat berusaha keras melepaskan diri dariNya, tetapi usaha Bos Bandit itu
sia-sia. Karena saat Bos Bandit itu mencoba menendangNya, Percikan Petir muncul
dari tubuhNya dan mengalir ke Bos Bandit. Bos Bandit itu berteriak histeris
beberapa saat dan terdiam...Ya, Bos Bandit itu telah mati..
Saat melihat kematian Bos Bandit,
beberapa para Bandit lalu berbalik mencoba segera kabur dari tempat ini. Saat
melihat itu, Lelaki berzirah hitam itu lalu mengambil Pedang yang tergelatak
ditanah. Saat Percikan Petir mulai muncul dari tubuhNya dia pun telah berada
dibelakang salah satu Bandit yang mencoba kabur, dia lalu mengayun pedangnya
yang telah diselimuti dengan energi petir. Dalam sekali ayunan tubuh dari Bandit
telah terbelah terpisah menjadi dua. Saat percikan petir muncul lagi dari
tubuhNya hal yang sama pun terjadi pada Bandit yang mencoba kabur. Setiap
percikan petir muncul dari tubuhnya maka satu atau dua Bandit pun mati. Saat
para Bandit melihat satu persatu orang dari mereka mati, mereka semua pun
berlari mencoba kabur, tidak ada satupun orang yang mencoba melawanNya.
Saat melihat beberapa kelompok
Bandit telah berada jauh dariNya, Lelaki berzirah hitam itu lalu mengangkat
tangan yang kosong, Bola Petir berukuran kepala dalam jumlah banyak pun muncul
diatasnya. SosokNya saat ini terlihat seperti Dewa Petir yang sedang memberi
hukuman. Saat di menurunkan tanganNya, bola petir itu pun lalu berterbangan
kearah para Bandit. Beberapa Bandit mencoba menghindar dari bola petir itu
dengan mengubah arah larinya atau bersembunyi/berlindung dibelakang pohon,
tetapi semua usaha mereka itu sia-sia. Bola petir itu terlihat seperti memiliki
pikiran atau jiwanya sendiri, Bola petir itu selalu mengejar dan mengikuti para
Bandit, saat Para Bandit mengubah arah larinya bola petir itupun mengikuti
arahnya, saat Para Bandit bersembunyi/berlidung di belakang pohon bola petir
itu pun melingkari pohon itu dan segera mengenai Para Bandit itu. Semua Bandit
yang terkena Bola petir itu akan menjerit beberapa saat dan terdiam. Tidak lama
kemudian, semua Bandit pun telah mati. Dalam beberapa menit semua Bandit
termasuk Pemimpinnya telah mati di tanganNya.
Api biru tiba-tiba muncul lagi
pada tubuhNya, saat api biru itu mehilang Zirah hitam yang digunakanNya pun
mehilang, perlengkapanNya telah kembali seperti sebelumNya berubah.
TubuhNya terlihat bergerak sempoyongan
seperti kehilangan energi *Fa-Thud* dan terjatuh ke tanah.
Saat melihatNya terjatuh, Aku pun
segera berlari kearahNya di Ikuti oleh para pengawal dan pelayanKu.
The End of Chapter 25