Mcamdbkbilaiaw

http://tri-veli-ario.blogspot.co.id/p/blog-page.html

Jumat, 22 November 2019

My classmate and me dead being killed but i life again in another world!? : Chapter 30


Note : Aku baru selesai mengedit ulang status Velius sampai Chapter 11. Jika mau, silahkan periksa.

My classmate and me dead being killed but i life again in another world!?
Chapter 30 : Contract Start!

Abyss World, dunia yang memiliki dimensi waktu yang lebih cepat dari pada di dunia lainnya, satu hari di dunia lain sama dengan satu tahun di Abyss.
Tempat itu tidak memiliki siang dan hanya memiliki malam, yang menerangi dunia ini hanyalah sebuah bulan yang bersinar abadi.
Tempat itu adalah dunia yang dipenuhi dengan berbagai jenis monster, Abyss World, dunia para monster, surga sekaligus neraka bagi para yang menginginkan kekuatan dan bertambah kuat.

Di suatu tempat bagian Abyss World

*RoaR----------*
Suara monster menggelegar ditempat ini.

Serigala raksasa berbulu hitam dengan mata biru yang bernyala layak nya sebuah api.

Dialah sang penguasa di daerah ini.

Dan di daerah sang penguasa ini, dari kegelapan muncul lah seorang perempuan.

Rambut putih nya yang panjang berkibar tertiup angin.

Matanya merah pekat nya yang terlihat layak darah terlihat sangat jelas walaupun dilihat dari kegelapan.

Pada saat perempuan itu sudah keluar dari kegelapan, wajahnya pun akhirnya terlihat.

Perempuan itu memiliki wajah yang sangat cantik, dia juga memiliki kulit putih yang terlihat pucat.

Perempuan itu menatap dengan tenang kearah Sang Penguasa daerah ini.

“The Great Dark Wolf…? Hmm…., Persembahan yang cukup baik untuk ‘Yang Mulia’.” ???

Perempuan itu awalnya menggunakan sebuah gaun berwarna merah gelap, energi berwarna hitam lalu menyelimuti seluruh tubuhnya, dalam sesaat gaun yang digunakannya tadi sudah berganti menjadi full armor berwarna hitam yang menutupi seluruh tubuhnya.

Entah sejak kapan, Pedang besar sepanjang 2 meter muncul ditangannya. Dia mengangkat pedang besar dengan satu tangan dengan santainya dan menyanggah Pedang besar itu ke bahunya.

“Perburuan dimulai!!” ???

.
.
.

Aku menengok kebelakangku.

“Vel-sama?” Verse

Melihat tindakanku, Verse memandangku dengan wajah bertanya-tanya.

“Ah, tidak apa…” Velius
Pada saat aku tidak menemukan apa-apa, aku pun mengembalikan pandanganku kearah depan.

Aku dan Verse lalu melangkah masuk ke dalam Adventure Guild.

Saat kami masuk, semua pandangan menjadi memandang kearah kami.

Merasakan pandangan ini… Ah, aku sudah terbiasa jadi aku tak terlalu memikirkannya.
Tapi aku sedikit terkejut melihat Verse yang terlihat seperti sudah biasa juga.

Apa dia sering mengalami hal seperti ini juga…? Sungguh… satu demi satu sebuah misteri selalu muncul dari pelayanku ini… Apakah jangan-jangan dia adalah karakter utama di dunia ini!? Seseorang yang bereikarnasi dan sebuah cheat skill atau sistem yang dapat mempercepat atau memperkuat pertumbuhan atau kekuataannya!? Atau jangan-jangan dia seseorang yang dari masa depan yang telah kembali kepada dirinya yang dulu!?....Bercanda, hal seperti itu mana mungkin akan terjadi. Hal itu sudah menjadi main stream dan hanya muncul di novel saja, hal itu tidak mungkin.

(Velius melupakan kalau dia adalah salah satu ‘tidak mungkin’)

Yah, sebelum itu ada hal yang harus kuselesaikan terlebih dahulu…

Aku lalu melanjutkan langkah dan diikuti oleh Verse.

.
.
.

Didalam Kantor Guild Master, tiga orang duduk menghadap seorang Guild Master.

Tiga orang itu adalah Aku, Verse, dan Helia.

Dan yang berada dihadapan kami saat ini adalah Joseph Prime, panggilannya adalah Joseph-jiisan, dialah Adventure Guild Master cabang kota ini.

Urutan kami duduk adalah Aku berada ditengah, Verse di kananku, Helia di kiriku.

“Baiklah, sebelum kita memulai pembicaraan kita… Tidak apakah membiarkan dia mendengar pembicaraan ini?” Joseph
Kata Joseph-jiisan sambil melihat kearah Verse.

“Tidak apa, Karena aku sudah memberikannya ‘Order’ untuk tak membocorkan hal yang akan kita bicarakan.” Velius

“Begitukah? Kalau begitu baiklah.” Joseph
Katanya dengan wajah sedikit lega.

“Jadi, mari kita mulai obrolan kita.” Joseph

Pada saat dia mengatakan itu, aku lalu melihat kearah sebuah alat sihir terkutuk bernama ‘Lie Ditector’ di atas mejanya.

Apanya yang ‘obrolan’! Ini sudah jelas interogasi! Dasar kau rubah tua!

“Yah, mari kita mulai.” Velius

“Pertanyaan pertama, apa kau… apa ingatanmu telah kembali?”

Langsung ke pembicaraan utama tanpa basa-basi, dan kau tadi bilang ‘Pertanyaan’ kan? Sudah kuduga ini bukan ‘Obrolan’, ini ‘interogasi’!

“…Aku ingat.” Velius

Pada saat aku mengatakan itu, Helia melihatku dengan ekspresi terkejut, senang, dan penuh pertanyaan. Verse hanya melihatku dengan diam.

“Begitukah… Ingatanmu benar-benar telah kembali.” Joseph

Wajahnya terlihat senang sesaat, sebelum berubah serius lagi dan melanjutkan ‘obrolan’nya.

“Jadi, bisa kau katakan apa yang terjadi setelah ‘kejadian’ itu?” Joseph

‘…Masalahnya aku pun tidak tau’ itu yang ingin aku bilang, tetapi jika mereka tidak akan percaya kan…. Yah, bukan berarti aku tidak mempunyai petunjuk…

“...Aku tidak bisa bilang.” Velius

Mendengar jawabanku Joseph-jiisan menjadi terdiam sesaat sebelum melanjutkan kata-katanya.

“Apa itu sesuatu yang tidak bisa kau bicarakan kepadaku ataupun keluarga mu?” Joseph

“Kepada siapa pun juga.” Velius
Mana mungkin aku bisa membicarakan sesuatu yang tidak aku ketahui.

Pada saat aku mengatakan itu, ruangan menjadi tenang…

. . . . .

Saat ini kami telah berada diluar kantor Guild Master.

‘Obrolan’ kami telah selesai, jadi kami dibolehkan pergi.

“Huh…” Velius
Seperti yang kuduga aku telah ketahuan… Yah, jika mereka memperhatikan tingkah laku dan sifatku yang sedikit berubah, tentu saja mereka akan tau. Lagi pula dari cara bicaraku mereka pasti sudah tau kalau ada yang berubah, karena aku tidak pernah memanggil orang dengan bahasa Jepang sebelum…

Hal ini terjadi karena ingatan ‘diriku’ ‘kembali’, membuat cara pikir dan tindakan kurang stabil dan tenang. Pikiranku baru akhir-akhir ini kembali menjadi stabil.

“Onii-sama…” Helia

“Hmm?” Velius
Aku lalu melihat kearah Helia. Helia pasti memiliki banyak hal yang ingin ditanyakannya padaku, tetapi Helia…

“Suatu saat.” Velius

“…?” Helia

“Aku mungkin tidak bisa mengatakan apa-apa untuk mu sekarang, tetapi suatu saat nanti pasti, aku akan menceritakan dan menjelaskan padamu semuanya. Jadi, Kumohon tunggulah sampai saat itu datang…” Velius

Helia menundukkan wajahnya membuatku tak bisa mengetahui ekspresi wajah seperti apa yang dikeluarkannya. Pada saat dia mengangkat wajah, tatapan kami pun bertemu.

“Jika, itu keinginan Onii-sama. Apa boleh buat, aku akan menunggu sampai waktu itu tiba…” Helia
Kata Helia dengan senyuman, tetapi itu adalah senyuman yang terlihat sedih.

…Maafkan aku Helia.

“…Helia, Aku memiliki sesuatu yang harus ku urus. Jadi, kutitipkan Verse padamu. Oh, iya. Tolong juga bantu Verse mendaftar tes Adventure untuk dibawah umur. Itu saja yang ingin aku sampaikan, aku pergi dulu.” Velius

“Vel-sama!?” Verse

Aku lalu meneruskan langkahku dengan sedikit cepat menuju keluar Guild.

.
.
.

Beberapa saat kemudian aku telah keluar dari dalam kota, dan saat ini berada di dalam hutan.

[Tuanku, kau tadi terlihat seperti pecundang yang kabur] Grim

Mendengar perkataan dari Grim, aku menjadi merasa sedikit kesal.

‘Berisik. Jangan membicarakan hal itu lagi.’ Velius

[…Yah, bukannya aku tak mengerti alasan mengapa kau bertindak seperti itu.]

‘…..’ Velius

Pada saat aku telah merasa tenang, aku lalu membuka mulutku.
‘Tempat ini sudah cukup jauh kan?’ Velius

[Ya, Tuanku] Grim

‘Kalau begitu, mari kita mulai’ Velius

Pertama aku mengeluarkan 6 pisau yang telah kelumuri dengan darahku dari dalam Item Box, dan kemudian menancapkannya pada enam sisi. Berdiri ditengah-tenangnya, aku lalu mengeluarkan Moon Scythe.

Memeriksa sekitar, pada saat aku benar-benar tidak merasakan hawa kehadiran disekitarku. Aku lalu memulai hal ingin kulakukan disini.

“[Contract Start]” Velius
[Contract Start] Grim
Pada saat diriku dan Grim mengucapkannya bersamaan. 6 Pisau yang kutancapkan menjadi bercahaya, yang kemudian terhubung satu sama lain membentuk sebuah lingakaran sihir berbentuk Hexagram.

Do you want to serve me?” Velius

[Yes, I want] Grim

If you want to serve me, state your oath.” Velius

[Yes, I will] Grim

As long as blood still flows in my body.” Velius

[As long as blood still flows in my body] Grim

As long as the fire of my soul is still burning.” Velius

[As long as the fire of my soul is still burning] Grim

You will always serve me for the rest of your life.” Velius

[I wil always serve you for the rest of my life] Grim

If i die you will die.Velius
[If you die I will die] Grim
Saat mengucapkan itu bersama dengan Grim, aku merasakan sebuah hubungan atau ikatan tak kasat mata pada diriku dan Grim.

I hope you will not regret your decision.” Velius

[I will not] Grim

My name is Velius.” Velius

With this, I hereby declare the contract completed.” Velius

[The contract was successfully created]
Pada saat aku menyelesaikan kontrak, aku merasa sedikit panas dari tangan kanan ku. Membuka sarung tanganku, sebuah tato yang sebelumnya tidak ada, muncul di permukaan tangan kananku.

Sebuah tato yang berwarna merah layaknya darah membentuk gambaran sebuah kepala naga. Pada saat aku melihat tato ini, aku menjadi teringat anime yang lumayan ku suka, membuat hati menjadi sedikit bersemangat.

‘Dengan ini kontrak selesaikan?’ Velius

[Begitulah, Tuanku.] Grim

“Hmm…” Velius
Pada saat itu aku lalu merasakan sebuah hawa kehadiran yang terasa lumayan kuat.

‘Hei.’ Velius

[Apa ada yang kau inginkan dariku Tuanku?] Grim

‘Mau melakukan percobaan dengan kemampuan baru kita?’ Velius
Setelah aku mengatakan itu, bayangan wajah naga membentuk sengiran muncul dalam pikiranku.

[Jika itu mau Tuanku, maka dengan senang hati aku akan melakukannya bersamamu.] Grim


…..

Di Abyss World.

Di sebuah tanah kosong, seorang perempuan dengan gaun merah gelap sedang berduduk santai diatas tubuh sebuah serigala raksasa.

Dialah perempuan yang bertarung dengan monster serigala berjulukan The Great Dark Wolf. Tetapi hal itu telah menjadi masa lalu, karena The Great Dark Wolf telah menjadi sebuah mayat…..

Perempuan itu duduk sambil memeriksa hal yang berupa seperti permata berukuran kepala manusia dewasa dalam genggamannya, itulah Monster Core dari monster yang dilawannya tadi.

“Hmm, ya, tidak ada lecet sedikitpun.” ???
Pada saat selesai memeriksa Monster Core yang didapatnya, dia lalu menyimpannya dalam Item Box miliknya dan melompat dari atas tubuh monster yang dibunuhnya.

“Baiklah, ke tempat selanjutnya. Persembahan seperti ini masih belum cukup. Aku masih harus mengumpulkannya lagi.” ???

Melihat kearah atas, pandangannya seolah dapat menembus langit. Pandangannya terlihat berangan-angan.

“Yang mulia, tunggulah. Aku akan segera kembali melayani disampingmu.” ???

The End of Chapter 30

Previous   ToC   Next