My classmate and me dead being
killed but i life again in another world!?
Chapter 22 : True Identity Moon Scythe!
Saat aku dan Seira ingin keluar
dari Kargo, karena teringat sesuatu aku menghentikan langkahku.
‘Benar juga, aku punya ‘itu’.
Padahal baru saja aku pelajari, tetapi aku malah hampir melupakannya. Untuk
Praktik pertama lebih baik aku pakai ‘itu’ saja.’ Velius
“...Velius-Kun..?” Seira
“Seira, julurkan tanganmu.”
Velius
Seira terlihat terkejut saat mendengar
perkataanku tetapi tetap menjulurkan tangannya.
Saat dia menjulurkan tangannya,
aku lalu menangkap dan menggengam tangannya.
“V-Velius-Kun!?” Seira
“Distort Interfere Reflect All Light My Surroundings. ⸢Invisble⸥” Velius
Saat aku selesai mengucapkan
mantra ku, mana pun keluar dari dalam tubuhku dan mulai mengelilingi seluruh
tubuh kami. Dengan sekejap tubuh kami telah dikelilingi oleh energi yang tak
kasat mata.
“...Velius-Kun...jangan-jangan.”
Seira
“Yap, ini adalah salah satu sihir
yang baru saja kupelajari tadi. Namanya adalah ‘Invisble’, dengan sihir ini
sosok kita akan menjadi tak bisa terlihat. Karena mantra nya sedikit, Sihir ini
menjadi sangat mudah ku pelajari. Ku kira mantra sihir untuk tingkat atas hanya
mempunyai mantra yang panjang saja, mengejutkan ternyata hampir semua mantra
yang kutemui ternyata mantra pendek.” Velius
“...Lebih mengejutkan
Velius-Kun...ternyata kau bisa...mengerti dan mempelajari nya...dalam waktu
singkat...padahal isi buku itu...semuanya tertulis...dalam bahasa sihir... Kita
bicarakan itu nanti. Yang lebih penting, Velius-Kun!” Seira
“Y-Ya!?” Velius
Tiba-tiba atmosfer disekitar
Seira berubah. Dia lalu menatapku dengan wajah serius.
“Aku percaya Velius-Kun tidak
mungkin akan melakukan hal seperti itu! Tetapi untuk jaga-jaga akan ku katakan
ini!” Seira
‘Ada apa sebenarnya? Kenapa Seira
terlihat serius?’ Velius
“Velius-Kun! Kumohon berjanjilah
padaku, bahwa kau tidak akan menggunakan sihir ini untuk melakukan sesuatu yang
melanggar hukum dan moral!” Seira
‘.....HaH!?’ Velius
“Berjanjilah!!” Seira
“...Aku berjanji bahwa aku tidak
akan menggunakan sihir ini untuk melakukan sesuatu yang akan melanggar moral.”
Velius
Saat aku berjanji kepadanya,
atmosfer disekitar Seira lalu kembali seperti semula.
“Sungguh, sebenarnya apa yang kau
pikirkan tentangku. Tidak mungkin aku akan melakukan sesuatu yang tidak-tidak
dan sembarangan dengan sihir ini.” Velius
“...Maaf.” Seira
“Yah, kau memang memiliki maksud
yang baik dengan mengatakan hal itu kepadaku. Jadi kau tak perlu meminta maaf
padaku.” Velius
“...Hn.” Seira
“Lagian sihir ini tidak lah
sempurna, jadi harusnya tak perlu khawatir.” Velius
“...Maksudnya?” Seira
“Sihir ini memang bisa
menyembunyikan sosok tubuh seseorang dari pandangan mata membuatnya menjadi tak
terlihat, tetapi sihir ini tidak bisa menyembunyikan hawa keberadaaan. Karena
itu sihir ini tidak lah sempurna.” Velius
“...Oh...Velius-Kun...kau
benar-benar...mengerti bahasa Sihir.” Seira
“Yah, begitulah. Lagian ini
adalah keahlianku Lho.” Velius
‘Di duniaku yang lain, aku ini
jurusan Bahasa Inggris. Jadi, hal yang semacam ini adalah hal kecil bagiku.’
Velius
“...Apakah Velius-Kun
pernah...berlajar di Academy...atau kau mempunyai...guru sihir.” Seira
“Academy? Aku tak pernah pergi
kesana. Aku tak punya guru sihir, tetapi kalau guru pedang mungkin ada.” Velius
Saat kami masih sedang berbicara,
salah satu jenis dari Spirit ku telah berkumpul sudah siap untuk melakukan
‘Fusion’.
Saat kami baru menyadarinya,
Spirit ku sudah melakukan putaran. Semakin lama spirit ku berputar spirit ku
menjadi bersinar terang dan terang. Saat putarannya bertambah cepat begitu pula
terang sinarnya, semakin terangnya sampai membuat ku mataku silau. Saat
silaunya mereda, wujud dari Spirit ku telah berubah.
“.....Ini Kelinci kan?” Velius
“...Ya...Kelinci.” Seira
Kelinci Putih, itulah wujud
Fusion dari Holy Spirit milik ku.
Saat Kelinci itu melihatku, dia
tiba-tiba menghilang dan dalam sekejap dia telah berada diatas bahu ku.
‘Yah, terserah. Dengan ini
kemampuan Holy Magic pasti akan meningkat. Baiklah, mari kita lanjutkan ke praktek
yang selanjutnya.’ Velius
Setelah itu aku dan Seira lalu
pergi keluar dari Kargo untuk meneruskan latihanku.
Ditempat
lain...
Western Area Eimberg Kingdom
Zenno Town
Adventure Guild : Zenno Town
Branch
“...Sudah lima bulan ya...sejak
aku tiba berada didunia ini.” ???
Didalam Adventure Guild salah
seorang Adventure muda sedang duduk melamun memikirkan sesuatu.
“...Kira-kira apa yang sedang dilakukan
mereka ya...” ???
Beberapa Adventure perempuan lalu
berjalan mendekatinya.
“Hei, Al! Aku menemukan misi
Lho!” Adventure Perempuan A
“Bukan A.K.U tapi K.I.T.A Kan!”
Adventure Perempuan B
“Alif-Kun, Misi SiberTooth atau
Wolf yang mana kau pilih.” Adventure Perempuan C
“Emm, gimana kalau Wolf. Lagian
sebentar lagi Level kita akan maks, jadi kita akan mengambil yang ringan-ringan
saja lebih dulu.” Alif
“Kalau begitu Wolf.” Adventure
Perempuan C
“Wolf Kah...Dagingnya pasti enak!”
Adventure Perempuan D
“...Ya, pasti enak ya...”
Adventure Perempuan A
“HuH, yang kalian pikirkan hanya daging
saja. Sekali-kali makanlah sayuran.” Adventure Perempuan B
“Harusnya aku yang bilang begitu,
sekali-kali makanlah daging. Lihat betapa datarnya
dirimu, itu karena kamu kekurangan makan daging!” Adventure Perempuan A
“Apa kau bilang!” Adventure
Perempuan B
“Ada masahalah HuH!” Adventure
Pertempuan A
“Ya Ya Ya! Sudah cukup, sudah
waktunya kita pergi!” Alif
“Yaaa!” Adventure Perempuan A dan
B
Lelaki berpanggilan Alif pun
berdiri dari tempat duduknya melangkah keluar Adventure Guild.
“Ah, Oi Harem King! Mau pergi
menjalankan misi?” Adventure Didalam Guild
“Ya, begitulah dan...Oi, siapa yang
kau panggil ‘Harem King’, aku bukan ‘Harem King’ panggil julukan ku yang benar
dong!” Alif
“Ya Ya, maaf. ‘Lightning Man’!
Berhati-hatilah, jaga dirimu dengan baik dalam perjalanan!” Adventure Didalam
Guild
“Ya, tenang saja! Aku akan berhati-hati,
karena aku adalah ‘ACE’.” Alif
“Ya Ya, ‘ACE’ Selama Jalan.”
Adventure didalam Guild
“Aku Pergi!” Alif
Ditempat
lain.....
Eastern Area Eimberg Kingdom
Sword Mountain
Di sebuah Gunung, seorang Pemuda
sepertinya sedang menunggu seseorang atau sesuatu.
“Aduh, Hao Lang lama banget!” ???
Seekor Monster Serigala lalu
muncul dari balik pepohonan dan semak-semak. Orang biasanya akan ketakutan saat
melihat sosok Monster ini, tetapi jangankannya ketakutan wajahnya pun sama
sekali tidak menujukan wajah panik. Dia hanya tetap menatap wajah Monster itu
beberapa saat.
“...Hao Lang...Aku sudah pernah
bilang ini dulu, tetapi dilihat dari manapun penampilan mu ini.....Apa kau
benar-benar Anjing dan bukan Serigala?” ???
“Lin Feng, itu yang ingin kau
bicarakan sesaat aku disini HuH!” Hao Lang
“Apa kau berhasil menemukan jejak
mereka?” Lin Feng
“Betapa hebatnya kemampuanmu
mengalihkan pembicaraan! Dan ya, aku menemukanya!” Hao Lang
“Kalau begitu, Ayo! Kita akan
segere menyelesaikan misi kita, dan kembali ke Kota!” Lin Feng
“Dasar Orang Tua Sialan,
memberikan misi yang merepotkan disaat-saat aku ingin bersantai!” Hao Lang
“Jangan bilang begitu, lagian hadiah
misinya cukup banyak kan?” Lin Feng
“HuH, terserah...Ayo kita pergi!”
Hao Lang
Velius,
Alif dan Lin Feng. Cerita mereka yang akan meLegenda masihlah lama sebelum dimulai.
.
.
.
Pagi telah berganti menjadi malam,
latihan sihir berjalan lancar tanpa halangan, akupun melanjutkan kegiatanku seperti
biasa. Karena hari telah malam setelah selesai makan malam dan berbincang
sebentar, kami yang masih/tidak giliran berjaga pun langsung tidur.
.
.
.
‘.....’ Velius
[Hei Hei! Kenapa kau memasang
wajah cemberut? Harusnya kau senang bisa bertemu denganku lagi] ???
Tanpa aku sadari tiba-tiba aku
telah berada disuatu ruangan putih.
‘Aku tidak cemberut!’ Velius
[Ya, kau cemberut!] ???
‘Tidak!’ Velius
[Ya!] ???
‘Tidak!’ Velius
[Ya!] ???
‘Aku memiliki wajah tanpa emosi!
Jadi, tidak mungkin aku bisa membuat wajah cemberut!’ Velius
[...Kalau kau berkata hal yang
seperti itu, itu seperti kau ingin membuat wajah cemberut Lho.] ???
‘...Kau tau, hari ini aku sangat
senang. Karena ini adalah pertama kalinya menggunakan Sihir. Karena hari ini
aku sangat senang, aku pun ingin tidur dan bermimpi yang indah.’ Velius
[...] ???
‘Tetapi bukannya mendapatkan
mimpi indah, aku malah berada disini!’ Velius
[...Anu, Entah
bagaimana...Em..Gomen~TeHee~] ???
‘...Haah, terserah. Jadi,
bagaimana aku harus memanggilmu tuan naga?’ Velius
Yang sedang menjadi lawan
bicaraku saat ini adalah seekor naga.
[HaH!? Tuanku bisakah kau tak
menyamakan aku dengan cacing pecinta harta itu dengan aku yang berasal dari ras
Dragon yang terhormat!] ???
‘Ya Ya Ya, maaf. Jadi, bagaimana
aku harus memanggilmu?’ Velius
[Panggil saja aku Grim, Tuan ku!]
Grim
‘Baiklah Grim, bolehkah aku
menanyakan beberapa hal kepadamu?’ Velius
[Tentu saja, Tuanku] Grim
‘Ini adalah pertanyaan
pertamaku....Kau, siapa kau sebenarnya dan tempat ini dimana?’ Velius
[Sepertinya yang Tuan tau. Namaku
adalah Grim, aku adalah seorang Ancient Dragon-] Grim
‘Ancient Dragon, kenapa Ancient
Dragon bisa disini?’ Velius
[Sebenarnya itu karena aku adalah
wujud sebenarnya dari senjata yang kau gunakan.] Grim
‘...Jangan-jangan kau adalah ‘Moon
Scythe’!?’ Velius
[Ding Dong Ding Dong! Jawabannya benar!]
Grim
‘...Kenapa aku?’ Velius
[Hm?] Grim
‘...Kudengar setiap orang yang
menyentuhmu akan terkena efek negatif! Tetapi saat aku menyentuhmu aku tidak
merasakan apa-apa kecuali kekuatan yang besar, kenapa bisa begitu?’ Velius
[Itu karena kau adalah Tuan yang
ditakdirkan untukku.] Grim
‘...Maksudmu?’ Velius
[Seperti yang kubilang kau
menjadi Tuanku karena itu adalah takdir.] Grim
‘Apakah ada seseorang yang
mengatur dibelakang semua ini yang membuat kita bertemu?’ Velius
[Tuan ku, aku tak sepenuhnya tau
apa yang kau pikirkan tetapi tidak seperti itu. Tenang saja, pertemuan kita
bukanlah salah satu bagian dari rencana orang itu! Bahkan, aku yakin pertemuan
kita ini dan kau menjadi Tuanku pasti adalah hal yang diluar prediksinya!] Grim
‘Orang itu?’ Velius
[Ya, Orang itu...orang yang telah
membunuh Tuan dan Teman-teman Tuan.] Grim
Saat aku mendengar namanya, tiba-tiba
ada sesuatu yang panas bagai api membara muncul dalam tubuhku.
[Susanoo itulah nama dari orang
itu, dia adalah seorang Dewa yang menguasai Badai.] Grim
‘...Susanoo seorang Dewa yang
menguasai Badai, akan ku ingat.’ Velius
Susanoo itulah nama dari musuhku.
‘Lalu kenapa aku bisa menjadi
Tuan mu-Oh, maaf. Aku ganti pertanyaanku. Banyak orang datang menemui mu tetapi
kenapa aku yang menjadi Tuan mu?’ Velius
[Aku mempunyai tiga alasan kenapa
aku memilihmu menjadi Tuanku. Alasan pertama itu karena hanya Tuanlah yang
tidak terpengaruh dengan kutukan yang kumiliki!] Grim
‘Kutukan!? Kau memiliki kutukan?
Siapa yang mengutukmu? Jangan-jangan Susanoo?’ Velius
[Tidak, aku tidak terkena kutukan
karena orang itu. Lagian sejak awal aku ini ‘Cursed Weapon’ Lho!] Grim
‘Cursed Weapon? Kamu?’ Velius
[Aku juga tak terlalu mengerti,
dan tidak tau kenapa Kutukan tak berpengaruh kepada Tuan! Tetapi itulah alasan
pertama ku memilihmu!]
‘Ah, baiklah. Alasan keduanya?’
Velius
[Kedua, itu karena kita memiliki
musuh yang sama!] Grim
‘Oh, Susanoo yaa?’ Velius
[Ya, seperti dugaan Tuan!] Grim
‘Kalau begitu mohon kerja samanya
sampai kedepannya!’ Velius
[Ya, begitu juga saya. Mohon
Kerja samanya!] Grim
‘Jadi, alasan ketiganya?’ Velius
[Alasan terakhirku, itu karena penciptaku
tertarik pada Tuan!] Grim
‘Pencipta mu? Dia tertarik
padaku?’ Velius
[Ya!] Grim
‘Hmm...Lalu, siapa sebenarnya
penciptamu?’ Velius
[Dia adalah seseorang yang sangat
cantik dan memiliki karisma yang-] Grim
‘Aku bertanya Identitasnya! Bukan
ungkapan ataupun pendapatmu mengenainya!’ Velius
[...Dia adalah Dewi Kegelapan,
Kehancuran dan Ketakutan] Grim
‘Hmm....!?’ Velius
[Namanya adalah Sastia.] Grim
The End of Chapter 22
Tidak ada komentar:
Posting Komentar