Mcamdbkbilaiaw

http://tri-veli-ario.blogspot.co.id/p/blog-page.html

Sabtu, 26 Mei 2018

My classmate and me dead being killed but i life again in another world!? : Chapter 028


My classmate and me dead being killed but i life again in another world!?
Chapter 28 : I will Change the Future
Verse ToC

*BooM* Monster serigala yang memiliki tubuh besar membuat ledakan kecil saat terjatuh.
“Ah, Capek! Akhirnya mati juga!” ???

“...” Verse

“Hei-hei, Verse, bagaimana kalau nanti kita merayakan kerberhasilan kita menaklukan Dungeon ini?” ???
Seorang perempuan Serigala berbicara kearahku.
“...” Verse
Dia sepertinya ingin memulai pembicaraan denganku, tetapi aku tidak menghiraukannya.
“Hei, Verse! Kau dengar! Oi...!” ???

“Kau terlalu berisik. Diamlah sebentar saja. Verse, juga pasti sedang kelelahan. Karena itu, jangan terlalu menggangunya.” ???
Perempuan berambut putih pun menegur perempuan serigala karena terlalu berisik.
“Heh...Aku tidak menganggangunya kok...” ???

“Loce!” ???

“Ya...” Loce
Kami baru saja berhasil mengalahkan Boss dungeon yang berada di daerah Demonika Kingdom.

“Jadi, siapa yang akan mendapatkan kehormatan untuk menghancurkan Dungeon Core kali ini?” Loce

“...Verse, Kau ingin melakukannya?” ???

“Verse ingin melakukannya?” Loce

“...Aku masih terlalu lemah....Karena itu. Aku akan melakukannya!” Verse
Aku ingin bertambah kuat. Sangat kuat. Agar aku bisa bertemu dengan ‘dia’ lagi.

Aku lalu menarik pedangku kedepan Dungeon Core yang berada dia Aula Boss Dungeon.
Saat aku berada didepan Dungeon Core. Wajahku pun terlihat. Rambut berwarna pirang keputihan yang panjangnya mencapai pinggul. Mata coklat kemerahan yang pandangannya terlihat kosong. Kulit putih pucat. Dua pasang tanduk yang terlihat sangat mecolok.

Aku sudah tumbuh sampai seperti ini, Huh... Sudah banyak hal telah berlalu sejak saat itu ya...
Aku lalu mengangkat pedangku dan mengayunkannya sekuat tenaga kearah Dungeon Core.
Dungeon Core pun hancur. Tetapi bukanlah Exp seperti yang biasa kudapatkan yang muncul.

Tiket berwana emas dan bersinar-sinar muncul saat Dungeon Core itu dihancurkan.
Tiket inilah yang mengubah hidupku- Tidak, tiket inilah yang akan mengubah hidup kami.
.
.
.
Saat aku membuka mataku. Sebuah atap yang terbuat dari kayu pun terlihat. Aku berbaring disebuah ranjang dengan selimut berwarna putih menutupi tubuh ku dari ujung kaki sampai ke leher.

“Ah, Akhirnya kau terbangun...” ???
Aku lalu mendengar suara yang terasa familiar bagi ku.
Suara yang terdengar dingin tetapi memiliki kehangatan yang tersembunyi didalamnya.
Suara ini adalah suara seseorang yang sudah lama tidak ku jumpai.
Suara yang tak akan pernah aku lupakan.
Aku benar-benar merindukan suara ini.
Aku benar-benar merindukan pemilik suara ini...
Ingin bertemu.
Aku ingin bertemu dengannya.
 Tapi aku tidak bisa.
Dengan diri ku yang sekarang.
Tidak mungkin untuk ku bisa.
Aku masih terlalu lemah.
Jadi, tidak apa.
Biarkanlah.
Aku ingin bertemunya.
Jadi.
Walaupun ini hanya sebuah mimpi ataupun ilusi.
Aku tidak masalah.
Selama aku bisa menemuinya lagi.

Aku mengakat tubuhku dan duduk di ranjang ku.
Aku lalu mengarahkan pandanganku ke seseorang yang sedang duduk disamping ranjangku.
Dan sudah kuduga, aku pun melihat wajah dari orang yang selama ini paling ingin kutemui.
Rambut berwarna putih yang terlihat sangat lembut.
Mata berwarna batu ruby yang terlihat mempesona.
Wajah yang terlihat hampir tak memiliki emosi.
Lelaki yang memiliki kecantikan yang bahkan dapat membuat para perempuan iri karenanya.
Dialah orang yang selama ini ingin kutemui.
“...Vel-Sama.” Verse

“Bagaimana perasaanmu?” Velius

“Aku merasa senang.” Verse
Ya, aku merasa senang. Walaupun ini hanyalah mimpi. Sekali lagi bertemu denganmu. Aku sangat senang.

“Ya, Aku memang menanyakan perasaanmu. Tetapi bukan perasaan yang itu. Yang kutanyakan itu kondisi tubuhmu.” Velius

“Ya, Aku dan Loce baik-baik saja. Kami masih sehat-sehat saja.” Verse

“ ‘Kami’? ‘Loce’? ” Velius

“Ya, sedikit demi sedikit kami telah menjadi kuat.” Verse
Walaupun saat ini masih belum cukup kuat untuk melawan musuh kami. Tapi suatu nanti pasti.
“Kami akan bertambah kuat, dan kami akan mengalahkannya. Jadi, tunggulah kami datang menjemputmu Vel-Sama!” Verse
Tunggulah...Kami pasti akan datang untuk mu...

“Eh, Ah, Mmm... Aku tak mengerti apa yang saat ini sedang kau bicarakan. Apa kau benar-benar baik saja...?” Velius

Hmm...

Sebuah tangan lalu menyentuh dahi ku. Tanpa ku sadari wajahnya telah berada didepan wajahku. Sangat dekat, sampai aku bisa merasakan nafas hangatnya menghembus wajahku.

“Hmm... Panasnya sudah sedikit berkurang. Tetapi, untuk jaga-jaga lebih baik kau istirahat lebih lama lagi.” Velius

Tangan yang menyentuhku terasa hangat.
Ya, hangat...

Apakah ini bukan hanya mimpi...?
Apakah ini sungguhan...?

“Tunggulah sebentar, aku akan membuat bubur untuk mu.” Velius

Saat aku merasakan ke hangatan dari tangannya menjauh dariku. Tanganku menangkap tangannya secara respon.

“...Kumohon jangan tinggalkan aku lagi.” Verse

“...!!?” Velius

Aku bisa menyentuhnya.
Aku bisa merasakannya.
Dia nyata.
Semua ini nyata.
Ini bukan mimpi ataupun ilusi.
Aku benar-benar telah kembali.

“Kenapa kau menangis...? Apakah ada yang sakit?” Velius
Tanpa kusadari air mata telah mengalir dariku.
Orang ini bukan hanya ilusi ataupun serpihan dari ingatanku.
Dia yang sesungguhnya.
Dialah Velius. Tuanku. Dan satu-satunya dewaku.

“Tidak, Tidak ada yang sakit. Aku hanya...mendapatkan mimpi buruk.” Verse

“Mimpi buruk...?” Velius

“Ya, Mimpi buruk yang sangat panjang. Serasa sudah berlangsung sangat lama...” Verse
Ya, Sangat lama. Sudah sangat lama.

“Tapi, sekarang sudah tidak apa-apa. Aku sudah terbangun dari mimpi buruk itu.” Verse
Semuanya baik-baik saja, karena kau telah berada disini, bersamaku.

“...Begitukah.” Velius

“Ya.” Verse
Aku benar-benar telah kembali... Ke masa lalu.
.
.
.

Velius PoV

Saat Verse sudah terlihat tenang. Akupun meninggalkannya dikamar untuk, pergi ke dapur untuk membuatkannya bubur.
Saat ini kami sedang berada dirumah lamaku. Rumah yang dulu pernah ditinggali oleh diriku bersama keluargaku di dunia ini.
Aku sedikit terkejut melihat rumah ini masih besih dan terawat. Awalnya aku ingin merawat Verse di Adventure Guild, tetapi Helia menyarankan untuk merawatnya disini.
Sepertinya, Walaupun dia hanya seorang diri, Helia, tidak rela melepaskan rumah kami karena itu adalah salah satu kenangan saat kami bersama. Pembayaran pajak dari rumah ini lumayan tinggi, pada saat itu tidak mungkin Helia yang masih kecil bisa mendapatkan uang untuk melakukan pembayaran. Untunglah masih ada sedikit uang dari peninggalan orang tuaku dan juga bantuan dari Joseph-Jii-san, mungkin rumah ini sudah tidak akan masih menjadi milik kami lagi. Karena itu Helia bekerja di Adventure Guild sebagai receptionist, agar bisa membayar sedikit demi sedikit hutang yang kami miliki dengan Joseph-Jii-San. Orangnya sendiri tidak masalah kalau kami tidak membayarnya, tetapi kami tidak bisa membiarkan diri kami untuk terus berhutang dengan Joseph-Jii-San. Padahal orang tua kami dan Joseph-Jii-San hanyalah kenalan, tetapi dia tetap merawat Helia dengan baik selama ini. Jadi, tidak mungkin kami akan terus berhutang dengannya.
Karena Helia bekerja sebagai Receptionist di Adventure Guild, dia tidak bisa tinggal dirumah. Karena itu dia meminta tolong seseorang untuk membersikan rumah ini 2 kali dalam seminggu, dan Helia juga datang untuk memeriksa rumah ini sebulan sekali.
Saat kutanya apa tidak apa-apa keamananan rumahnya kurang, dia bilang tidak apa karena tidak ada barang yang berharga dirumah, walaupun ada semua itu ada diruang penyimpanan tersegel yang hanya bisa dibuka oleh kami berdua.
Padahal dulu keluarga kami ini cukup kaya, tapi entah kenapa orang tua kami tidak pernah memperkejakan pelayan.

Saat aku masih dalam perjalan menuju kedapur, pandangan ku tidak sengaja bertemu dengan foto bersama dari sebuah keluarga yang terlihat sangat senang...
“...Otou-San, Okaa-San...” Velius
.
.
.
Entah, Kenapa. Sejak Verse terbangun, dia terasa berbeda. Sesuatu telah berubah darinya. Aura dan Hawa kehadirannya terasa telah berubah, bagaimana cara aku mengatakannya...terasa bertambah dewasa...? Dia juga terasa lebih terbuka kepadaku dari sebelumnya, membuatku terasa lebih dekat dengannya.
Yah, walaupun dia adalah pelayan/bawahan ku. Aku baru mengenalnya beberapa saat, aku masih belum terlalu dekat dengannya. Jadi, itu mungkin hanya perasaanku saja...

Bubur untuk Verse telah jadi. Saat aku sudah dekat dengan kamar yang telah ditempati Verse. Aku merasakan gelombang sihir dari arah kamar nya.

“Dark Magic...? Verse, ya. Huh... Padahal sudah kubilang untuk istirahat.” Velius
Jadi, Verse bisa menggunakan sihir ya. Aku tau kalau dia punya bakat di Dark Magic saat melihat jenis Spirit yang ada didekatnya. Tetapi aku tidak tau bisa tidaknya dia menggunakan sihir. Ternyata dia bisa ya. Hmm, Jadi, Versi nanti akan menjadi penyihir ya. Pas banget, aku lagi membutuhkan penyerang jarak jauh dan menengah untuk party ku nanti. Tetapi, kalau ngomong-ngomong soal Party. Kira-kira apa nama yang bagus untuk Party ku nanti ya...? Nama Party nya harus nama yang mengungkapkan ciri khas kami...Dark Shadow? Tidak, itu tidak terlalu bagus! Black Wing? Shark Shadow? Fall Angel? Grim- Itu sudah pasti tidak!
Dalam langkahku menuju kamar Verse, aku pun berpikir hal-hal seperti itu.

Verse PoV

Saat Vel-Sama telah pergi kedapur untuk memasak bubur. Aku lalu memeriksa kondisiku saat ini.
Name
Race
Gender
Age
Level
Verse
Fey’ri
Female
12
None
Title
None
Class
None
Job
NONE
HP
MP
500/500
325/325
Attack Power
Magic Power
30
162,5
Str
Vit
Agi
Cha
3
5
6
10
Int
Def
Dex
Luc
325
5
3
10
Skill
None
Equipment
· White Onepiece
· White Panties
Special Skill
· Freeze Time
· Slow Motion
EXP. to Lv.UP
0/0






“Hmm...!?” Verse
Aku tahu seharusnya semua status ku akan melemah dan kembali seperti statusku pada saat aku masih kecil. Tetapi saat aku melihat statusku. Ada hal yang berbeda dari status yang kumiliki dulu.
Pertama, Kenapa status Int ku masih tetap sama dengan diriku dimasa depan, malahan bertambah banyak. Yah...Karena aku masih belum mempunyai Class, efek Status Powernya berkurang.
Kedua, Saat aku masih kecil, aku masih belum memiliki Special Skill. Tetapi kenapa sekarang bertambah dua!?
Semuanya tampak normal kecuali kedua hal ini. Kenapa statusku bisa menjadi seperti ini...? Mungkinkah karena jiwa yang didalam tubuhku adalah jiwa ku yang dewasa. Karena itu statusku Int tetap sama. Dan status Int ku itu bertambah hasil dari penggabungan jiwa ku? Hmm, Bisa jadi. Tetapi itu tidak bisa menjelaskan bagaimana aku bisa mendapatkan Special Skill...Oh!?...Mungkin karena Dewa itu, Huh... Sepertinya, aku harus memeriksa kalau ada Blessing di tubuhku untuk memastikannya...

Baiklah! Vel-Sama, mungkin bilang aku harus istirahat. Tetapi, saat aku mengetahui apa yang akan terjadi di masa depan...Tidak mungkin aku akan hanya berdiam saja! Aku harus bertambah kuat! Demi diriku! Demi Vel-Sama!

Mmm...Pertama-tama, mari berlatih sihir.

Aku mengangkat tangan kanan ku kedepan wajahku dengan telapak tangan yang menghadap keatas. Aku lalu mencoba merasakan sihir yang berada didalam tubuhku, dan mencoba mengalirkannya ketelapak tangan kanan ku. Aku lalu membayangkan bola berwarna hitam.

Energi berwarna hitam lalu muncul, berkumpul kearah telapak tangan kanan ku. Membentuk pusaran bagai lubang hitam ditanganku. Entah, berapa lama telah berlalu sejak aku mengumpulkan energi hitam itu ketelapak tangan kananku. Akhirnya, pusaran energi berwarna hitam itu bertambah tebal. Dari situ terbentuklah bola berwarna hitam hasil dari pusaran energi. Aku lalu mendengar suara yang telah kutunggu-tunggu sejak tadi.
[You Have Learned Skill ‘Dark Magic-Medium’]

[You Have Learned Skill ‘Instant Chant-Medium’]

[You Have Learned Skill ‘Chantless-Low’]

Akhirnya, dapat juga. Dan hebatnya tiga Skill sekaligus. Untuk hari ini sudah cukup, besok aku harus mengambil ujian untuk masuk Adventure Guild. Dengan begitu aku bisa membuat Party bersama dengan Vel-Sama...He he he...Party bersama Vel-Sama... Ah, gawat. Memikirkannya saja membuatku menghayal yang bukan-bukan. Tenangkan dirimu Verse. Jangan sampai menunjukkan sisi burukmu kepada Vel-Sama. Yosh! Harus Tenang!

“Bukankah sudah kubilang untuk istirahat.” Velius
Suara yang tenang masuk dalam telingaku. Saat aku memandang kearah pintu kamar, Vel-Sama berdiri sambil membawa mangkok berisi bubur disana. Vel-Sama lalu melangkah kearahku dan duduk di sisi kasurku. Dia lalu menyendok bubur dan mengangkatnya kedepanku.
“OK, Buka mulut mu. Aaa...” Velius
Melihat tindakannya membuatku merasa senang dan juga malu. Apa-apaan ini!? Dulu saja aku tidak pernah disuap oleh Vel-Sama, tetapi sekarang!? Aku senang tetapi juga malu. Apakah Vel-Sama sedang mempermainkan ku? Dia mencoba menguji hatiku dengan rasa malu? Kumohon jangan, Hatiku tidak akan kuat!
“Verse, Aaa...” Velius

“A-Aaa...*Gulp*” Verse
...Ah, aku kalah...
.
.
.
Kami bertiga lalu muncul disebuah ruang putih.
[Selamat karena telah mendapat ‘Oldem Ticket’.] Oldem
Kami mendengar suara orang berbicara, tetapi kami tidak bisa menemukan sosok orang yang sedang berbicara itu.
Karena hal yang telah terjadi pada kami ini terlihat aneh, kamipun merasa waspada dan gugup, kecuali satu orang...
“Kalau katamu ‘Selamat’. Berarti kami akan mendapat hadiah?” Loce
Si Serigala bodoh ini. Apa dia tau kata ‘hati-hati’.
[Benar Sekali. Kau akan mendapatkan hadiah dariku, Oldem.] Oldem

Oldem. Dewa Waktu. Dewa yang menguasai Waktu, Oldem.

“Jadi, hadiahnya apa?” Loce

[Apakah kau tidak pernah mendengar nama ‘Oldem’. Aku ini adalah Dewa yang menguasai waktu. Karena itu, hadiahnya pasti berhubungan dengan waktu. Contohnya seperti..... Pergi kemasa lalu.] Oldem
Perkataan terakhirnya bagai sebuah bom dikepalaku- Tidak, kepala kami semua.

...Huh...? Tadi, dia bilang apa...?

[Hmm, tunggu sebentar. Akan kubaca ingatan kalian... Oh, jadi inikah penyesalan yang kalian miliki. Baiklah, akan kuberikan kesempatan untuk menangani penyesalan kalian itu.] Oldem
Sebuah cahaya lalu muncul dari bawah kaki kami.
[Semoga kalian dapat mengatasi penyasalan kalian itu. Sampai jumpa, Jika takdir memperbolehkan maka mari kita bertemu lagi.] Oldem
Cahaya itu bertambah terang dan menelan kami.
.
.
.
Kesempatan yang telah diberikan ini tidak akan kusia-siakan.
Aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi lagi karena kelemahanku.
Aku akan bertambah kuat. Sangat kuat. Sampai aku bisa berjalan berdampingan dengan ‘dia’ di medan tempur.
Akan ku ubah masa depan ku- Tidak, akan ku ubah masa depan kami!
Untuk pertama-tama aku akan-
“Aaa...” Velius
menghabiskan buburku ini terlebih dahulu.

“Aaa...*Gulp*” Verse
Ah...Senangnya...

The End of Chapter 28
Previous   ToC   Next