Mcamdbkbilaiaw

http://tri-veli-ario.blogspot.co.id/p/blog-page.html

Minggu, 13 Mei 2018

My classmate and me dead being killed but i life again in another world!? : Chapter 026


My classmate and me dead being killed but i life again in another world!?
Chapter 26 : Call Me ‘Lightning Man’(3)

Alif PoV
Saat aku sadar aku telah berada disebuah ruangan yang tak kukenal, berdasarkan dari kemewahan ruangan dan perabotan ini dapat kusimpulkan bahwa ruangan ini adalah milik seseorang yang sangat kaya, berarti saat ini aku berada di rumah seseorang yang sangat kaya. Lalu akupun teringat wajah ‘Malaikat’ itu. ‘Apakah dia yang membawa ku kesini?’ kupikir. Aku lalu mencoba mengingat hal-hal yang terjadi sebelum aku kehilangan kesadaran. Saat aku mengingatnya, aku pun memikirkan hal situasi yang telah terjadi padaku.
‘Rasa sakit yang kurasakan waktu itu adalah nyata, hal itu tidak mungkin bisa kurasakan di mimpi. Ya, hal itu tidak mungkin bisa terjadi.’ Saat memikirkan itu, aku teringat hal yang terjadi pada saatku dalam mode ‘Berserk’. Saat aku memasuki mode ‘Berserk’ kesadaranku mungkin menjadi agak sedikit kabur tetapi aku masih belum kehilangan kesadaran, karena itu aku menyadari dan mengetahui semua hal yang telah kulakukan pada saat aku dalam mode ‘berserk’. Saat aku mengingatnya...Akupun merasa mual dan ingin muntah, tetapi kutahan perasaan yang kurasakan saat ini, ‘Ini adalah dunia yang berbeda dari dunia ku yang sebenarnya, nilai didunia ku yang sebenarnya belum tentu berlaku didunia ini, sistem didunia ini berbeda dengan dunia ku, karena aku saat ini sedang berada didunia ini aku harus segera beradaptasi dan membiasakan diri dengan sistem didunia ini, karena jika aku tak segera terbiasa...aku mungkin juga akan mati.’. Aku telah menerima ini sebagai kenyataan.
.
.
.

Saat aku sedang memikirkan berbagai hal, terdengar suara ketukan dari pintu ruangan ku berada, tanpa menunggu responku pintu itu pun terbuka.

Seorang Pria tua masuk kedalam ruangan di ikuti dengan seorang gadis yang sangat cantik.
Pria tua itu memiliki mata berwarna hitam dan juga rambut, jenggot dan kumis berwarna coklat yang cukup tebal. Karena dia menggunakan atribut kesatria berarti Pria tua ini sudah pasti seorang Kesatria atau yang sejenisnya.

Tetapi pandanganku tidak terpokus kepada Pria tua itu tetapi kepada orang lain yang masuk bersama denganya.
Gadis cantik itu...Ya, Tidak salah lagi. Gadis cantik itu adalah ‘Malaikat’ yang ingin kulindungi kemaren-Mmm...Bukan ‘ingin’ tapi ‘telah’ seharusnya ya? HuH...Syukurlah dia tidak kenapa-kenapa. Untunglah saat aku dalam mode ‘Berserk’ aku tidak menyerang sisiNya.

“Akhirnya kau telah terbangun.” Malaikat

Setelah ku memperhatikanNya sekali lagi, sudah kuduga dia benar-benar sangat cantik.

“Bagaimana dengan perasaan mu?” Malaikat

“Ah, Aku baik-baik saja.” Alif


“Begitukah? Syukurlah kau baik-baik saja.” Malaikat
Dia lalu tersenyum kearahku. Saat melihat dia tersenyum, aku melihat bayangan bunga-bunga muncul disekitarNya. Jika Bunga-bunga itu hanyalah latar belakangNya berarti senyumanNya itu adalah matahari yang menyinari Bunga-bunga itu.

“Mm, Anu...” Malaikat

Ah, gawat, aku terlalu lama menatapnya

“Ah, Maaf. Karena kamu terlalu cantik aku jadi...” Alif
Waa, Aku mengatakan sesuatu yang memalukan. Apa itu benar-benar keluar dari mulutku? Waa, aku tidak sengaja mengeluarkan perkataan yang memalukan, Malu-maluin aja.

“O-Oh, B-Begitukah!? Oh...” Malaikat

Mmm...Apa-apaan perasaan ini. Aku merasa atmosfir disekitar kami berdua terasa berbeda, dan kami telah memasuki dunia kami sendiri...Yah, Cuma perasaan doang. Tapi perasaan ini...Perasaan ini tidak terasa buruk. Apa sebenarnya perasaan ini...?

“Ehem! Alif-Sama, perkenalkan namaku adalah Hendrik Victor. Komandan dari Batalion 9, dan juga Ketua Penjaga dari rumah ini. Mohon Salam kenalnya.” Hendrik

“O-Oh, Mohon salam kenalnya.” Alif

“???...A-Ah, M-Maafkan atas keterlambatan perkenalannya. Namaku adalah Lilianna Grabiel. Mohon salam kenalnya.” Lilianna

Grabiel, Gabriel...Sudah kuduga, Dia ini Malaikat. Ya, tidak salah lagi.
“Namaku adalah-” Alif
Yang mana harus ku gunakan Ya? Nama asliku atau...Tunggu sebentar, Tadi mereka memanggilku ‘Alif’ kan?
“Bagaimana kalian tahu namaku?” Alif

Saat mereka mendengar perkataanku, mereka berdua bertukar pandangan sebentar sebelum kembali melihast kearahku.
“Alif-Sama, Mohon maaf. Sebenarnya kami telah menyuruh seseorang untuk memeriksa Statusmu dengan menggunakan Skill ‘Identify’.” Lilianna

“HaH!?” Alif

“Kumohon jangan salahkan Ojou-Sama. Karena itu adalah keputusan dan perintah dariku. Jadi, jika kau ingin menyalahkan seseorang, silahkan salahkan saja saya.” Hendrik
Mereka menundukkan kepala mereka kearahku bersamaan saat mereka mengucapkan permintaan minta maaf mereka padaku.

Huh...
“Kalian berdua, Kumohon angkatlah kepala kalian berdua.” Alif

“Alif-Sama...?” Lilianna

“Aku tak akan menyalahkan siapapun tentang hal ini. Itu adalah hal yang wajar jika kalian akan menyeledikiku, Saat bertemu seseorang yang tak dikenal dan tanpa asal-usul, sudah pasti kalian akan merasa curiga dan khawatir. Justru, harusnya aku berterima kasih. Karena kalian telah mau membawa dan merawatku, orang tak dikenal. Sekali lagi Terima kasih banyak.” Alif

“Ah, Tidak. Justru, harusnya  Akulah yang harus berterima kasih. Karena telah menyelamatkanku dan membantu kami mengatasi para Bandit. Terima kasih banyak.” Lilianna

Mereka berdua, Alif dan Lilianna, Mata mereka berdua pun bertemu. Tanpa mereka sadari mereka telah memasuki dunia mereka sendiri. Mereka saling menatap, tatapan itupun telah terjadi beberapa saat, tetapi bagi mereka tatapan itu telah berlangsung lama, bagai bertahun-tahun lamanya rasa mereka. Mereka berdua masih belum mengerti apa yang sebenarnya telah terjadi pada diri mereka.

...Terjadi lagi...Sebenarnya...Apakah sebenarnya perasaan ini...

“Ehem! Ehem!” Hendrik
Saat mendengar suara Hendrik, mereka pun kembali dari dunia itu.

“Alif-Sama, Bolehkah saya menanyakan sesuatu?” Hendrik

“H-Hendrik-San-” Lilianna

“Hn, Boleh.” Alif

“Langsung saja kukatakan yang utama...Apakah Alif-Sama ‘Lost Person’?” Hendrik
.
.
.
Mendengar pertanyaannya akupun kebingungan.
‘Lost Person’? Apakah dia bertanya aku ini orang hilang atau sedang tersesat..?

“Hendrik-San, Bukankah tidak sopan jika kau langsung bertanya hal itu padanya.” Lilianna

“Mmm, Sebenarnya apa yang di maksudmu dengan ‘Lost Person’?” Alif

“...Ah, Maaf. Benar juga, Kau terlihat baru sampai disisi sini, sudah pasti kau belum tahu istilah itu ya... Akan ku ubah pertanyaannya. Apakah kau seseorang dari dunia lain?” Hendrik

Ekspresi wajahku pun membeku mendengar perkataan terakhirnya.
“Bagai-” Alif

“Alif-Sama, Sudah kami katakan kalau kami telah memeriksa Statusmu menggunakan Skill ‘Identify’ Kan.” Hendrik

“Ah.” Alif

“Dengan Skill ini, maka kami bisa memerika Status Level, Class, Tittle dan Status Power.” Hendrik

“...” Alif

“Dan setiap ‘Lost Person’-Orang yang berasal dari dunia lain selalu memiliki Tittle ‘Person from Earth’...” Hendrik

“...Bukankah itu artinya kau sudah tau jawaban dari pernyaanmu?” Alif

“Aku hanya butuh kepastian darimu. Karena kau tau, kami tak mempunyai Penyihir yang telah memasteri bahasa Sihir. Jadi kami tidak bisa yakin atau pasti. Tetapi jika dilihat menurut penelitian tentang ‘Lost Person’ sejak lima tahun yang lalu, Ada kemungkinan besar orang yang memiliki Tittle ini adalah ‘Lost Person’. Jadi...?” Hendrik

“...Ya, Aku mungkin adalah ‘Lost Person’ yang kau maksudkan tadi.” Alif

“Sudah kuduga...Kalau be-” Hendrik

“Hendrik-San...” Lilianna

“!!!” Hendrik
Aura disekitar Lilianna berubah. Mulutnya memang tersenyum, tetapi matanya berkata lain. Saat ini Dia sedang marah, Lilianna sedang marah.

“O-Ojou-Sama-” Hendrik

“Biarkan AKU mengambil giliran berbicara tentang hal itu padaNYA. Kau sudah puas berbicara dengan Alif-Sama Kan?” Lilianna

“Ap-Apa” Hendrik

“KAN?” Lilianna

“...Saya serahkan sisanya padamu Ojou-Sama.” Hendrik

“Hmm!” Lilianna

(“Seseorang Perempuan yang sedang jatuh Cinta itu menyeramkan.”) Hendrik
Aku mendengar suara bisikan Hendrik dibelakang, tetapi tak terdengar terlalu jelas karena suaranya terlalu kecil.

“Apa kau mengatakan sesuatu?” Lilianna

“Tidak. Saya Tidak mengatakan apapun.” Hendrik
Jawab Hendrik datar, tetapi aku sempat melihat keringat dingin jatuh dari wajahnya.

“Hmm...Akan Ku urus kau nanti.” Lilianna
Lilianna lalu mengubah pandangan kearahku, saat dia menghadapku aura dan ekspresi wajahNya telah kembali seperti semula.
“Alif-Sama, jika boleh tau, sebenarnya apakah yang sebenarnya telah terjadi padamu...AKU ingin tau lebih banyak tentangMU.” Lilianna

Entah kenapa...Aku merasa kalau aku bisa mempercayaiNya. Karena itu akupun mengatakan situasi ku kepadaNya.

.
.
.
Namaku yang sebenarnya adalah Arif Milwan. SMA, Kelas 3 IPA Jurusan Fisika. Seorang Pro Gamer.
Pada hari sebelum aku berada didunia ini. Aku bersama dengan teman-temanku sedang berada didalam kelas. Harusnya pada hari itu kami akan mejalankan hari yang sama disekolah. Tetapi hari itu ada sesuatu yang berbeda. Padahal jam pelajaran pertama hendak dimulai, tetapi anehnya belum ada satupun guru yang memasuki kelas kami. Saat jam pelajaran dimulai, Bel pun berbunyi tetapi suara Bel nya bukan suara dari Bel Sekolah kami. Pada saat itulah Samurai Hitam muncul dan pembantaian pun terjadi.
Saat kukira diriku telah mati, tanpa kusadari ataupun kuketahui, aku telah berada diruangan putih.
“Saat aku keluar dari ruangan putih, akupun mencoba melakukan perjalanan menuju ke Kota atau Desa, lalu dalam perjalanan akupun kebetulan bertemu dengan kalian dalam situasi itu, sisanya Kau tahu sendiri.” Alif

“Arif Milwan...Kalau boleh bertanya. Kenapa kau tak menggunakan nama asli mu saat memasukan informasi diruangan putih?” Lilianna

“Karena saat itu... Aku merasa seperti sedang bermimpi, karena cara memasukan informasinya mirip di Game akupun tidak sengaja menggunakan namaku di Game...” Alif

“...Kalau aku berada diposisi yang sama denganmu, aku mungkin akan berpikir bahwa hal yang telah terjadi hanyalah mimpi... Karena itu jangan terlalu dipikirkan.” Lilianna
Kata Lilianna dengan lembut, saat mendengarNya mengatakan itu akupun merasa tenang.

“Jadi, Bagaimana aku harus memanggil mu?” Lilianna

“Panggil saja aku Alif, Lagian nama di Statusku Alif. Kalau kalian memanggil ku dengan nama asli, bisa jadi sedikit aneh kan. Dan akan kuanggap ini sebagai nama dan identitas baru ku di dunia baru ini.” Alif

“Alif-Sama... Apa kau tidak ingin menanyakan sesuatu?” Lilianna

“Hm..?” Alif

“Apakah kau tidak ingin pulang dan kembali ke duniamu?” Lilianna

“Tentu saja, aku ingin... Walaupun orang tua ku sudah lama mati. Tetapi aku masih memiliki paman dan bibi ku...Karena itu aku ingin pulang.” Alif

“B-Begitukah...” Lilianna

“...Tetapi, sepertinya hal itu tidak mungkin.” Alif

“K-Kenapa Kau-” Lilianna

“Saat itu...” Alif

“...” Lilianna

“Saat itu walaupun hanya sesaat. Aku merasakannya...” Alif

“...” Lilianna

“Aku merasakan panas dari Pedang Monster itu mengenai tubuhku. Aku merasakan daging ku terkuyak dan terpisah. Dan saat itu juga adalah kedua kalinya aku merasakan keputusasaan... Dan itu adalah pertama kalinya aku merasakan Kematian sangat dekat denganku...Perasaan yang kurasakan saat itu adalah nyata dan bukan ilusi. Pada saat itu aku benar-benar telah mati...” Alif

“Alif-Sama...?” Lilianna

“Tapi disinilah aku, Masih hidup. Katakan padaku Lilianna...Jika diriku sebenarnnya sudah mati. Lalu apa sebenarnya aku yang disini?. Kenyataannya, Saat ini disini aku masih hidup. Tetapi bagaimana dengan kenyataan didunia ku sebenarnya, Apakah diriku telah dianggap mehilang atau diriku disana telah mati?” Alif

“Alif-Sama!” Lilianna

“Bagaimana kalau aku sudah dianggap mati? Walaupun aku bisa kembali kedunia ku yang sebenar-” Alif
Aroma yang harum masuk kedalam hidungku. Kehangatan lalu menyelimuti seluruh tubuhku.
Perlu beberapa saat untuk aku mengerti apa yang telah terjadi. Saat ini aku sedang dipeluk Lilianna.

Wa Wa Wa.

“Alif-Sama, Tenang saja. Jika kau memang ingin pulang, maka akan kugunakan seluruh kemampuan dan kekuatan ku untuk membantumu mencari jalan pulang. Tetapi jika memang tidak ada cara ataupun jalan untukmu pulang. Maka rumah- Tidak, Aku akan selalu menerimamu kapan saja.” Lilianna

“Lilianna...Terima Kasih.” Alif
Huh...Sepertinya aku sedikit terbawa perasaan tadi.

Lilianna lalu melepaskan pelukanNya dan berbalik.
“...S-Sepertinya kau sudah sedikit baikkan. Tetapi kau mungkin masih harus beristirahat lebih lama lagi untuk sembuh total. Karena itu akan aku biarkan kau beristirahat sesekali lagi. Lalu sarapan pagimu akan segera diantar oleh salah satu pelayanku nanti.” Lilianna

“O-Oh.” Alif
Lilianna melangkah kearah luar ruangan. Saat Dia telah berada didepan pintu. Dia menghentikan langkahnya. Dan menengok sedikit kearahku.
Saat wajahNya terlihat, aku melihat wajahNya sedikit memerah.
“K-Kar`na begitu A-Alif-Sama. Selamat Pagi. Sampai Jumpa lagi.” Lilianna

“A-Ah, Iya.” Alif
.
.
.
Saat Lilianna pergi. Hendrik pun pergi setelah memberi salamnya. Karena itu Alif pun dikamar sendiri lagi.

“Huh...” Alif
Kira-kira apa yang harus kulakukan kedepannya yah...

“Kira-kira mulai dari sekarang apa yang saja akan terjadi padaku yah...” Alif

Ah, untuk saat ini aku hanya harus melakukan yang aku bisa. Akan kulihat, Arus dari dunia ini akan membawaku...
.
.
.
Sudah 5 bulan telah berlalu sejak aku tiba didunia ini. Dalam 5 bulan ini banyak hal telah terjadi padaku. Mendaftar menjadi Adventure, Dalam perjalanan membuat kenalan/teman dan party, Bertarung antara hidup dan mati dengan Monster untuk pertama kalinya, Bertambah kuat, Naik Rank dengan cepat dan akhirnya akupun mendapatkan sebuah Julukan.

“Oi, ‘Harem King’!” Adventure A
Bukan-bukan ini julukan ku.

“Sudah kubilang jangan panggilku itu kan.” Alif
Aku lalu memalingkan wajahku sedikit kearahnya.
“Panggil aku ‘Lightning Man’!” Alif

The End of Chapter 26
Previous   ToC   Next

Tidak ada komentar:

Posting Komentar