Mcamdbkbilaiaw

http://tri-veli-ario.blogspot.co.id/p/blog-page.html

Senin, 18 Desember 2017

My classmate and me dead being killed but i life again in another world!? : Chapter 018



My classmate and me dead being killed but i life again in another world!?
Chapter 18 : End Orc Lord Arc

Seina PoV

‘Itu....Velius-Kun kan?’ Seina
 Penampilan Velius-Kun sedikit berubah. Rambutnya bertambah panjang, wajahnya juga bertambah cantik...dan entah mengapa...ada telinga kelinci melambai-lambai diatas kepalanya....Terlihat muncul garis bercahaya biru pada tubuhnya yang dikelilingi dan diselimuti api biru dan aura hitam......dan kedua tangannya yang awalnya putus telah pulih-bukan, lebih tepatnya telah tumbuh kembali......Velius-Kun itu ‘Human’ Kan?

‘Ah, pasti Velius-Kun juga mempunyai Special Skill sepertiku. Mungkin jenis Skill Regenesasi, karena itu tangannya bisa tumbuh lagi! Tapi...kenapa timbul telinga kelinci diatas kepala Velius? Telinga manusianya juga mehilang...’ Seina

Saat aku sedang memikirkan ini, Velius-Kun telah mulai bertindak lagi.

“ ‘MOON SCYTHE’!!!” Velius
Saat dia meneriakkan itu. Entah mengapa Sabit Besar milik Velius-Kun yang telah terlempar jauh darinya tiba-tiba mengambang dan melesat terbang kearah Velius-Kun.
*Catch* Saat Sabit Besar itu telah kembali kedalam gengamannya. Api Biru dan Aura Hitam juga mulai menyelimuti Sabit Besar itu.

Sosok tubuh milik Velius mulai terlihat kabur dan tiba-tiba menghilang.

Tanpaku sadari Velius-Kun telah berada dibelakang Orc Hitam yang menjadi lawannya.

*Splash*Drop* Air mancur merah tercipta dari daerah bagian lehernya dan kepala dari Orc Hitam pun jatuh dari tubuhnya *Fa-thud* setelah kepalanya jatuh tubuhnya pun ikut jatuh menyusulnya.
Setelah Velius-Kun telah berhasil membunuh lawannya. Dia lalu berbalik kearah sini. Saat Velius-Kun memandangku, aku baru teringat bahwa aku masih dalam pertarungan. Cerobohnya diriku....tetapi kenapa Orc Lord tidak mengambil kesempatan saat aku melamun untuk menyerangku? Kalauku perhatikan dari sifat dan gerak-geriknya, tidak mungkin dia tidak mengambil kesempatan ini untuk menyerangku...saat aku mengarah pandanganku ke Orc Lord. Dia masih tetap berada diposisinya sebelumnya tanpa bergerak sedikitpun dari posisinya sejak tadi. Orc Lord masih berdiri diposisinya, saat kuperhatikan lagi tubuh Orc Lord terlihat....bergetar dengan hebat.....Tubuh Orc Lord berdiri tegak sambil mengigil karena ketakutan.

‘Dia ketakutan!...Memang sih Velius-Kun saat ini terlihat sedikit menakutkan...tapi tidak mungkin itu akan membuatnya setakut ini.......Kan? Ah, benar juga! Ini kesempatan!’ Seina

Karena Orc Lord saat ini tidak mau atau tidak bisa bergerak. Akupun menjadikannya sasaran untuk teknik baru yang baru saja kubuat. Teknik baru ini adalah hasil inspirasiku dari melihat hal yang baru saja dilakukan Velius-Kun yang bahkan aku tidak bisa lihat pergerakannya, Teknik ini kunamai ‘One-Hit One-Kill’.

“Hooh fwew.” Seina
Aku lalu menarik nafas dalam-dalam, bersiap-siap untuk melakukan teknik baruku.
Aku menggunakan posisi siap berlari. Setelah itu, aku lalu mengkosentrasikan manaku kearah betis kakiku untuk memperkuatnya.

*Fast Step* Akupun melesat kedepan dengan kecepatan penuhku. Dalam sekejap aku telah berada didepan Orc Lord. Saat aku berada didepannya akupun menciptakan ledakan mana kecil dan mempersiapkan. Karena ledakan mana dibawah kakiku, aku jadi melesat dengan cepat kearah atas Orc Lord. Saat itu dunia seperti telah dipercepat. Aku mempersiapkan Sonic Blade *Splash*Drop*, semakin cepat dan kuatnya diriku dalam waktu singkat kepala dari Orc Lord juga telah terpisah dari tubuhnya.

‘Lihat-lihat! Dengan sedikit usaha aku juga bisa melakukan hal yang sama! Hebatkan? Hebatkan? Terpesonalah karena kemampuan dari si jenius ini!!’ Seina

Setelah aku berhasil membunuh Orc Lord, aku lalu berbalik dan memandang Velius-Kun.

Saat aku berbalik, aku...melihat....sebuah senyuman. Senyum. Velius-Kun tersenyum kearahku. Senyumannya terlihat sangat manis sampai membuatku terpesona karenanya.

‘.....Padahal aku ingin membuatnya terpesona... tetapi malah aku yang terpesona karenanya...’ Seina

Saat aku masih terpesona dengan senyuman Velius-Kun. Api Biru dan Aura Hitam beserta garis bercahaya biru mulai mehilang. Telinga Kelinci miliknya juga sepertinya mulai terlihat menyusut dan masuk kembali kedalam kepalanya. Setelah Telinga Kelinci sudah tak terlihat dari kepalanya, rambutnya juga memendek sedikit demi sedikit sampai mencapai panjang awal rambut yang sebelumnya dimilikinya.

Terlihat Velius-Kun mulai kehilangan keseimbangan tubuhnya *Fa-Thud*

“VELIUS-KUN!!!” Seina

Aku segera belari kearahnya dan memeriksa tubuhnya.

“Fwooh!” Seina
Akupun lega setelah mengetahui dirinya hanya pingsan tanpa luka sedikitpun.

*Step*Step*Step*
 ‘Masih ada lagi!!’ Seina

Saat mendengar suara itu. Aku kembali merasa tegang, karena mungkin masih ada Orc yang tersisa.
Aku lalu mengeluarkan kasur dari Item Box ku dan merebahkan Velius-Kun disitu. Setelah itu aku mempersiapkan diri untuk bertarung.

*Step*Step*Step*
Saat aku melihat siapa yang datang, aku menjadi tenang.

“Vel-San! Seira-San!” Keigo
Tiga orang dari kelompok yang mengikuti Ujian sama seperti kami berlari kearah sini.

“Ha, Haa Haa! S-Seira-San, apa yang terjadi pada Vel-San!” Rais

“...Dia hanya pingsan.” Seina

“Bagaimana dengan kondisi tubuhnya? Apa dia terluka parah?” Rais

“...Dia tidak memiliki luka parah ...hanya kelelahan saja.” Seina

“Haaa, Syukurlah!” Rais

“...Bukankah lebih baik kita segera kembali.” Monica

“Ah, benar! Lebih baik kita segera membawa Vel-San ketempat aman!.” Rais

“Keigo, kau yang membawa Velius!” Monica

“Hai!” Keigo
.
.
.
Kami pergi menuju ke salah satu bangunan bekas markas Bandit.

Saat kami memasukinya. Aku melihat wajah-wajah orang baru diruangan ini. Di dalam ruangan ini selain wajah dari orang baru, ada Rain-Senpai dan Gantz-Senpai sedang berbaring karena terluka parah, dan yang lainnya sedang menjaga dan merawatnya.

Setelah aku meletakan kasur dari Item Box milikku dan membaringkan Velius-Kun disitu. Aku lalu melangkah mendekati Rain-Senpai dan Gantz-Senpai. Saat aku telah berada diepan mereka berdua, aku lalu menjulurkan kedua tangan kearah mereka berdua.

“Wipe Out all the Curses. Remove all Injuries. Regenerate the lost parts of the body. ‘Ex-Healing’ !” Seina
Saat aku menyelesaikan mantra sihirku, tubuh merekapun dikelilingi oleh cahaya. Semua luka mulai menutup dan menghilang, dan tangan Senior Rain yang putus kemudian tumbuh kembali.

“...Sihir Penyembuh juga bisa kau gunakan...diatas itu semua sihir yang kau gunakan kelas tinggi......bukankah kau itu terlalu Cheat!?” Monica

“...Aku tak terlalu mengerti...kenapa kau memanggilku Cheat...tetapi asal kau tau...
Velius-Kun dengan sendirinya dapat menumbuhkan tangannya kembali dalam sekejap saat kedua tangannya terputus!” Seina

“HAH!!!” Semua orang
Saat aku mengatakan itu semuanya tercengang dengan mulut terbuka.

Setelah aku selesai menyebuhkan Rain-Senpai dan Gantz-Senpai, aku lalu melangkah kembali kearah Velius-Kun dan duduk didekatnya.

“...Mereka siapa?” Seina
Saat aku melihat wajah orang-orang baru sekali lagi. Akupun bertanya pada yang lainnya tentang mereka.

“Ah, mereka itu adalah orang-orang yang telah diselamat Vel-San saat dia menjalankan tugas tadi.” Rais

“Haa, aku tak tau harus bilang apa. Aku tak punya komentar untuk tindakannya.” Raizer

“Seperti yang diduga dari Vel-San! Kemampuannya memang kelas atas! Kalau aku, tidak mungkin aku bisa melakukannya.” Keigo

“Aku juga tidak bisa melakukannya! Tidak mungkin aku bisa sempat menyelamatkan mereka.” Rais

‘Hooo, seperti yang diduga dari Velius-Kun! Dia masih sempat menyelamatkan mereka padahal masih ditengah-tengah menjalankan misi.’ Seina

“Ehem. Salam kenal. Nama saya adalah Kanarina Welston. Ayahku adalah pemimpin dan pemilik Slave Market. Tetapi seperti yang kalian ketahuai, Ayahku telah terbunuh pada saat Orc menyergap dan menyerang kami. Karena itu pemimpin dan pemilik Slave Market saat ini adalah saya.” Kanarina

Walaupun hanya sesaat, aku sempat melihat ekspresi sedihnya saat menyebutkan ayahnya, tetapi itu hanya sesaat karena ekspresi wajahnya seketika berubah menjadi tenang.

Dia lalu berjalan kearahku sambil mengeluarkan sebuah kartu dan memberikannya padaku.
“...Ini apa?” Seina

“Ini adalah Tiket Diskon khusus untuk pembelian di Slave Market. Dengan menggunakan tiket ini, kamu akan mendapatkan Diskon sebesar 70% saat berbelanja di Slave Market. Tiket ini hanya sekali pakai, jadi harap perhatian dengan penggunaannya.” Kanarina

‘70%!? Bukannya itu terlalu banyak? Apa itu tidak akan membuatnya rugi besar?’ Seina

“...Apa tidak apa?...Aku menerimanya..” Seina

“Tidak apa! Semuanya sudah kuberi masing-masing satu. Kalian satu kelompok dengan penyelamat kami, dan kalian juga berusaha menyelamatkan kami kan. Jadi, anggap saja ini adalah tanda terima kasih ku karena telah menyelamatkan kami!” Kanarina

“...Baiklah..” Seina

‘Jika kau memaksa, akan kuterima tanda terima kasihnya.’ Seina

Saat itu aku mendengar suara dari belakangku.
“Helia...” Velius

‘Sepertinya Velius-Kun sedang mengigau. Helia...kalau tidak salah itu nama adiknya kan? Kira-kira sedang bermimpi apa dia ya...’ Seina

Saat aku memerhatikan wajahnya. Dari ekspresinya(walaupun wajahnya jarang menunjukankan ekspresi), dia terlihat seperti ketakutan.

“Helia..Helia..Cepat...Kabur..dari..sini..” Velius

The End of Chapter 18
Previous   ToC   Next

Tidak ada komentar:

Posting Komentar