Mcamdbkbilaiaw

http://tri-veli-ario.blogspot.co.id/p/blog-page.html

Jumat, 15 Desember 2017

My classmate and me dead being killed but i life again in another world!? : Chapter 017


My classmate and me dead being killed but i life again in another world!?
Chapter 17 : I Eat You!

*Slash*Splash*

Tangan kanan yang dimilki Senior Rain terbang terlepas dari tubuhnya.
“AAAARGH!” Rain

“HaHaHaHaHa! Kau beruntung sekali tidak mati dan hanya terpotong tangan dari seranganku.” Orc Lord

‘Dia sengaja! Dia jelas-jelas sengaja tidak membunuh Senior Rain dan hanya mengincar tangannya!’ Velius

“Karena kau beruntung, terimalah seranganku yang berikutnya!” Orc Lord
Saat aku melihat Orc Lord sekali lagi ingin menyerang Senior Rain, Akupun tidak bisa menahan rasa marahku dan berlari dengan sekuat tenagaku.

“ ‘Shadow Move:On’ ” Velius

Saat aku tinggal berjarak 8 meter dari Orc Lord. Aku merasakan pergerakan dan suara pergesekan angin menuju kearahku dengan cepat.
“!!! *Jump*” Velius

“*Swoosh*Swing*-Tsk” Orc?


Saat ku melilhat tempatku berada tadi, aku melihat Orc yang terlihat berbeda dengan jenis dari Orc yang telah kubunuh dan telah liat. Orc ini terlihat lebih langsing dan berotot dari pada Orc pada umumnya. Dia benar-benar berbeda dari Orc yang lainnya semua Orc pada umumnya memiliki tubuh dengan lemak yang banyaK(Gemuk) tetapi Orc ini malah meliki tubuh yang berotot, jika aku tak melihat wajahnya aku pasti mengira dia Ogre. Warna kulitnya juga berbeda dari Orc pada umumnya, warna kulit yang dimiliki para Orc pada umumnya kecoklatan tetapi Orc ini memiliki Kulit yang kehitaman malah terlalu hitam. Aku jadi bertanya-bertanya apa yang berada didepanku ini benar-benar Orc atau bukan.

“Kau terlihat Berbahaya!” Orc?

“!!!” Velius

‘...Sampai Monster juga mengejek penampilanku! Padahal Cuma Monster! Mau cari masalah HuH-Ah, kamu itu musuh tentu saja kamu mencari masalah!’ Velius

“Karena itu!” Orc?
Lalu Orc? itu mengangkat Pedang dan mengarahkannya kepadaku.

“Tak akan kubiarkan kau mendekati Father!!” Orc

‘Ternyata dia benar-benar Orc! Dia memanggil Orc Lord ‘Father’ jadi dia pasti anaknya Orc Lord! Karena itu sudah pasti dia itu Orc! Selamat kau sudah lulus dari Orc? dan menjadi Orc!...Bukan saatnya berpikir hal sepeti ini! Senior Rain! Apa yang terjadi dengan Senior Rain!?’ Velius

Saat aku melihat kearah Senior Rain dan Orc Lord berada. Aku melihat Seira sedang menahan pedang besar Orc Lord dengan Pedang Trasparan di kedua tangannya. Setelah aku melihatnya, aku merasa tenang karena Seira yang akan menjadi lawan Orc Lord dan karena aku percaya Seira pasti bisa melawan Orc Lord.

“Ugh-J-Jangan lawan Orc itu! Orc i-itu sekuat-*Cough*Chough* R-Rank A!” Gantz

‘RANK A!? Lebih kuat dari Orc Lord!? Jadi dia penyebab para Senior yang membuat mereka kesulitan melawan Orc Lord!’ Velius

Orc yang berada didepanku-Orc Hitam lalu mulai melakukan pergerakan.
*Swoosh* Dalam sekejap mata dia telah berada dihadapanku dengan Pedangnya terangkat keatas.

*Swing*Pedangnya lalu turun dengan cepat menuju kearahku, bersamaan dengan itu aku lalu mengeluarkan ‘Moon Scythe’ dari Item Box. Kali ini aku tidak mehindari serangan dan memilih untuk menahan serangannya secara langsung.

*Clash*CraaacK*

Serangannya terasa sangat berat saat aku berusaha menahannya, semakin beratnya sampai membuat retak ditempat pijakanku. Aku sekarang ini bisa menahan serangan ini mungkin efek dari Skill Hercules.

“Kau bisa menahan seranganku! Sudah kuduga kau berbahaya!” Orc Hitam

“Bukankah ‘Father’mu sedang diserang orang yang berbahaya juga.” Velius

“...Dia juga berbahaya tetapi aku merasa kau adalah yang paling berbahaya dari antara orang-orang disini! Karena itu akan mengurus lebih dulu!!” Orc Hitam

“Silahkan coba kalau bisa!” Velius

*Clink*Scrape* Dia lalu menambah kekuatan tekanan pedangnya dan mendorongku membuatku termundur beberapa langkah.

*Clash*Clash*Clash*Clash*Clash*Clash* Kami lalu saling bertukar serangan, membuat senjata kami saling berbentur dan membuat suara yang nyaring. Suaranya sangat nyaring membuat suaranya seolah-olah mengisi malam. Saat ini Saira dan Orc Lord mungkin sedang membuat suara yang sama, tetapi saat ini aku hanya bisa mendengar suara dari benturan senjata kami.

Saat aku melawan Orc Hitam aku memperkuat kosentrasiku sekuat mungkin agar tidak melewatkan setiap pergerakan yang dibuatnya. Karena walaupun aku mempunyai Skill ‘Mind Eye’ yang membuatku bisa membuatku membaca semua pergerakan dalam jarak 20 meter dariku, tetap saja aku susah membaca pergerakannya! Karena gerakannya sangat cepat dan membuatnya hampir tidak bisa dibaca oleh ‘Mind Eye’.

*Clash*Clash*Clash*Chink*Clink*Scrape* Dia membenturkan senjatanya dan menambahkan kekuatannya sekali lagi membuatku terpental sedikit kebelakang, aku berhasil untuk mempertahankan posisi bertahanku agar tetap berdiri dan tak terjatuh.

Setelah itu dia mulai menghisap udara melalui mulutnya dan mengeluarkan
*ROOOOOAAAAAAAR* Suara auman/teriakan yang sangat nyaring.

‘Jadi,dia yang membuat suara nyaring tadi ya.’ Velius

Setelah dia selesai melakukan auman/teriakan nya, dia lalu berlari dengan sangat cepat kearahku dan melepaskan serangannya.

“*Chink*Clink* ...Kau masih bisa bergerak, seperti yang kuduga kau memang berbahaya!” Orc Hitam

‘HaH!? Seharusnya aku tidak bisa bergerak saat mendengar suara tadi ya? Jadi, yang tadi itu Skill ya? Kukira dia Cuma berteriak kesal karena tidak bisa membunuhku.’ Velius

*Clink*Scrape*Clash*Clash*Clash*Clink*Scrape*Clash*Clink*Scrape*
Dia menyerangku dan mendorong kebelakang dengan tekanan serangannya yang membuatku terpental beberapa kali lalu dia berlari mengejarku dan menyerangku lagi, dia melakukankan hal yang sama berkali. Aku tau dia mempunyai rencana saat melakukan ini berulang kali, tetapi aku tidak tau apa rencananya tetapi jika hal ini terjadi terus menerus aku mungkin akan mati. Aku mau memuji diriku karena masih bisa menjaga keseimbangan dan bertahan dari serangannya sejak tadi, ‘Moon Scythe’ juga bukan main kuatnya bertahan dari serangan itu. Ah, tapi aku benar-benar merasa minta maaf terhadap ‘Moon Scythe’, karena aku masih belum bisa menggunakan sabit dengan baik aku jadi menggunakannya seperti saat aku menggunakan pedang.

*Cliiiink*Scrapeeee*Bump* Kali ini dia melakukan serangan yang lebih kuat dari serangan-serang sebelumnya dan membuatku terpental beberapa meter, tubuhku lalu membentur sesuatu yang keras padahal dibelakangku tidak ada apa-apa kecuali udara kosong. Saat itu aku menyadarinya

‘Barier! Dia ingin menyudutkan aku sampai ke batas Barier!’ Velius

Saat aku baru menyadarinya, Orc Hitam telah bersiap melepaskan serangan selanjutnya.
Energi berwarna hitam lalu berkumpul ditangan kirinya dan membentuk sebuah bola energi. Dia lalu mengarahkannya padaku

“ ‘DARK BULLET’ MATI KAU!!!” Orc Hitam
Banyak Bola Hitam melesat menuju kearahku. Saat melihat itu aku menendang tanah sekuat tenaga dan melesat berlari kedepan dengan kecepatan penuh. Jika, orang lain melihat ini mereka pasti mengira aku ingin bunuh diri. Karena orang biasanya tidak bisa menghindari serangan sebanyak itu. Yap, ‘Orang Biasa’. Karena Skill yang kumiliki aku menjadi bisa membaca pergerakan dan menghadapi ‘Rintangan’ yang ada dihadapanku ini.

Saat salah satu Bolanya berada dihadapanku aku lalu melompat sedikit kesamping untuk menghindarinya dan melanjutkan lariku*Boom*. Saat ada lima Bola menuju kearahku aku lalu menarik jubahku sedikit kuat lalu menunduk tubuhku dan mempercepat langkahku, aku berlari dengan kecepatan penuh menuju Kelima Bola itu dan menebasnya dengan ‘Moon Scythe’*Blast*. Asap yang besar tercipta karena ledakan dari Bola Hitam yang kutebas. Aku tetap melanjutkan lariku dan menembus asap ini menuju kearah Orc Hitam.

“HAH!*Chink*” Orc Hitam

*Clink* Kali ini aku yang menyerangnya dan membuatnya terlihat terkejut dan membatalkan serangannya.

*Boom*Boom*Boom*Boom*Boom*Boom*Crash*

Saat aku mendengar sesuatu yang keras hancur aku lalu refleks menengok sedikit kebelakang. Aku lalu melihat sesuatu seperti kaca berada di udara hancur dan jatuh satu persatu.

*Clatter*Clatter*

“B-BARIER HANCUR!!” Orc Hitam

“APA YANG KAU LAKUKAN!! DASAR ANAK BODOH!!!” Orc Lord

‘Ah, jadi begitu! Serangan lain yang tak mengenaiku tidak sengaja mengenai Barier dan menghancurkannya...aku tak tau kalau Barier-nya selemah ini. Jika ku tau serangan seperti tadi dapat menghancurkannya sudah akan kuhancurkan dari tadi...Ah, bukankah ini kesempatan!!’ Velius

“SEMUANYA LARI! BARIER-NYA TELAH HANCUR!! CEPAT KABUR DARI SINI DENGAN SENIOR!! BIAR KAMI TANGANI HAL YANG ADA DISINI!!..Karena itu kabur lah.” Velius

‘Tenggorokanku terasa sakit, ini pertama kalinya aku bisa menaikkan suaraku sampai senyaring itu.....Dengan kenyaringan suaraku apa ini bisa di hitung sebagai teriakan pertamaku?’ Velius

Saat mereka mendengar suaraku mereka awalanya terlihat enggan tetapi saat mereka melihat situasi. Mereka pun mencoba pergi dengan membawa Senior Rain dan Senior Gantz. Saat mereka mencoba pergi mereka terlihat memiliki ekspresi menyesal, marah dan kesal.

*Cliiink* Saat melihat yang lainnya ingin kabur. Orc Hitam sekali lagi mencoba mendorongku dengan kekuatannya, dia ingin menghentikan yang lainnya untuk kabur.

“*CliiiinK* TAK AKAN KUBIARKAN KALIAN KABUR!” Orc Hitam

“Kau pikir aku akan membiarkanmu! ‘Soul Enchant’ ” Velius
Aku lalu menggunakan Skill ‘Soul Enchantment’ ke ‘Objek’ yang berada dalam genggamanku.
Api berwarna biru lalu muncul menyelimuti ‘Moon Scythe’. Entah kenapa saat aku melihat api ini aku merasa terpesona karenanya.

‘Jadi ini ‘Soul Enchantment’...Indah sekali....’ Velius

“MENYINGKIR!!!” Orc Hitam

“Apa kau pikir aku akan menurutimu?” Velius

‘Memangnya jika kau bilang sesuatu orang lain akan menurutimu begitu saja? Bodoh ya?’ Velius

*Clash*Clash*Clash*Clash* Kami bertukar serang sekali lagi, yang berbeda kali ini aku yang menyerangnya secara beruntun.

“*Clash*Clash*Clash*ChiiinK* MATI KAU!! CEPAT MATI!!” Orc Hitam

“Enggak mau.” Velius
Orc Hitam terlihat sudah mulai kehilangan kendali karena amarahnya, membuat serangannya lebih mudah untuk dibaca.

*Swing*Saat Orc Hitam melesatkan serangan yang berikutnya. Aku menghindarinya dengan melompat sedikit kebelakang. Saat serangannya telah dilepaskan dan meleset tak mengenai objek apapun, dalam kesepatan itu aku melesat kedepannya dan mengayunkan ‘Moon Scythe’.

“*Slash*Splash*GYAAA-AARGH!!” Orc Hitam
 Aku telah memotong tangan kanan dari Orc Hitam yang mengengam senjata.
‘Ini untuk Senior Rain. Kau pernah dengarkan ‘Dosa Orang tua ditangung oleh anak.’...... Atau sebaliknya? Ah, bodo amat! Yang penting pembalasan sudah kulakukan!’ Velius

Aku tak menghentikan serangan di situ saja aku lalu memotong tangan yang lain dan kedua kakinya dalam satu tebasan. Dan diteruskan dengan serangan bertubi-tubi dariku menuju tubuhnya.

*Slash*Slash* Slash* Slash* Slash* Slash* Slash* Slash* Slash* Slash* Slash* Slash* Slash* Slash* Slash* Slash* Slash* Slash* Slash* Slash* Slash* Slash* Slash* Slash* Slash* Slash* Slash* Slash*

Karena musuhku setingkat Rank A, aku jadi tak menahan diri dan mengerahkan seluruh kekuatanku. Kulitnya mulai dipenuhi luka tebas dan darah diseluruh tubuhnya. Saat tubuhnya sepertinya sudah mulai kehilangan kekuatan, aku menghentikan seranganku.
Tubuhnya terlihat sudah tak berbentuk. Orc Hitam telah menjadi daging Orc Cincang.

‘...Apakah aku terlalu berlebihan?...Biarlah yang penting misi selesai. Sisanya tinggal membantu Seira melawan Orc Lord.’ Velius

Setelah aku berhasil mencincang Orc Hitam dan membunuhnya, Aku menonaktifkan ‘Shadow Move’ lalu berbalik pergi menuju kearah Seira dan Orc Lord.

.....Tetapi saat aku berjalan aku menyadari sesuatu yang aneh....kenapa aku masih belum menerima Exp ?

*Swoosh* “!!!” Velius
 Aku lalu merasakan ada pergerakan dibelakang. Aku terkejut, Seharusnya tidak ada siapa-siapa dibelakang. Secepat mungkin aku lalu melakukan posisi bertahan.

*Plinks* Karena serangannya terlalu kuat aku jadi tidak bisa mepertahankan posisi bertahanku, ‘Moon Scythe’ terlepas dari tanganku dan terlempar jauh.

*Slash*BaM* Aku mendengar suara sesuatu terpotong tetapi aku tidak tau apa hal yang terpotong itu, karena saat mendengar suara itu aku ditendang oleh seseorang dengan keras diperutku membuatku terpental jauh.

“*Scrapeeeee*...*Cough*Cough*Cough*” Velius

“VELIUS-KUN!!!” Seira

“Lengah!*Clash* Tsk” Orc Lord

Karena tendangan itu aku sampai terpental dan terguling-guling sampai beberapa meter dan membuatku batuk darah karenanya.

Mataku terasa berat, tapi aku berhasil memaksa mataku terbuka. Dan kulihat Orc Hitam berdiri dilokasi tempatku sebelum terpental.

Kulihat tangan kirinya mulai tumbuh dan kembali seperti semula, tangan kanan dan kedua kakinya berserta tubuhnya sudah kembali seperti semula, bekas luka tebasku tak terlihat sedikitpun dari tubuhnya. Muncul garis bercahaya merah seperti tato pada sekujur tubuhnya.

Dan saatku perhatikan sekali lagi, ditangan kanannya dia mengenggam sebuah objek. Objek itu adalah sebuah tangan, dan entah mengapa aku merasa sangat mengenal tangan itu.

Saat aku melihat kearah tempat tanganku seharusnya berada. Kedua tanganku tidak berada ditempatnya. Aku segera menyadarinya....Tangan itu.....adalah tanganku...

“*Chomp*Munch*Munch*Munch*Gulp* Hm, WALAUPUN KAU CUMA MAHLUK SIALAN! TERNYATA DAGINGMU CUKUP ENAK!!” Orc Hitam

Orc Hitam lalu berbicara kearahku, sepertinya dia sengaja berteriak agar aku dapat mendengar suaranya.

“DENGARKAN AKU!!” Orc Hitam

Tubuhku terasa dingin dan berat untuk digerakkan.

“SETELAH KAU MATI, PEREMPUAN YANG BERTARUNG BERSAMAMU SAAT INI AKAN KUTANGKAP DAN KUJADIKAN TERNAKKU!!” Orc Hitam

Seluruh tenaga mulai mehilang dari tubuhku.

“ORANG-ORANG YANG KAU BANTU KABUR!! YANG LAKI-LAKI AKAN KUBUNUH DAN PEREMPUAN AKAN KUTANGKAP!!” Orc Hitam

Pandanganku mulai kabur. Penglihatanku mulai terlihat buram.

“SETELAH SEMUA TERNAK KUTANGKAP!! AKU AKAN BERMAIN-MAIN DENGAN TUBUH MEREKA SEPUAS HATIKU!! TETAPI SEBELUM ITU KULAKUKAN KAU HARUS MATI!! AKU AKAN MELAHAP DAN MEMAKAN TUBUH SEDIKIT DEMI SEDIKIT!!” Orc Hitam

Kelopak mataku mulai turun dan menutup dengan sendirinya

“MULAI DARI DAGING SAMPAI TULANGMU!! SEMUA AKAN KULAHAP!!” Orc Hitam

Mataku pun tertutup.

Saat aku membuka mataku sekali lagi. Aku telah berada tempat yang sangat gelap tanpa cahaya. Entah mengapa tubuhku saat ini mengambang disini.

‘Apakah aku sudah mati?’ Velius

Setelah memperhatikan situasi ini, hal inilah yang kupikirkan.

‘Apakah aku mati sekali lagi?’ Velius

[Sampai kapan kau akan tidur? Cepat Bangun!!] ???

Tiba-tiba aku mendengar suara seseorang tetapi aku tidak dapat melihatnya.

‘Apa maksud-‘ Velius

[Apa kau hanya ingin tetap berbaring?] ???

‘....’ Velius

[Apa kau tetap ingin berbaring lalu mati? Dan kehilangan seseorang yang dekat denganmu lagi?] ???

‘...Aku...Kehilangan...Lagi...’ Velius

[Apa kau ingin kehilangan lagi, tanpa dapat mempertahankannya lagi?] ???

‘..Aku...’ Velius

[Bukankah kau masih ada urusan yang harus kau urus?] ???

‘...Urusan?’ Velius

[Bukankah kau masih belum membalas temanmu? Bukankah kau masih ada Dendam yang belum kau balas?] ???

‘...Balas Dendam?’ Velius

Saat mendengar itu, sesuatu mulai menyulut dan membara dalam diriku. Dan aku teringat akan temanku, akan sahabatku dan akan diriku. Aku teringat akan kehidupanku didunia ku dulu. Dan aku teringat kejadian yang menimpa kami. Sesuatu dari dalam diriku mulai bertambah membara seolah membakar diriku dari dalam. Aku teringat kejadian yang menimpa kami. Aku teringat saat-saat teman sekelasku terbunuh satu persatu. Aku teringat saat-saat Sahabatku dibunuh. Dan aku teringat......... saat-saat terakhirku.


Sebuah mata raksasa lalu muncul dihadapanku dan menatapku. Tetapi aku tidak merasa takut saat melihatnya, melainkan aku merasa kekuatan saat mata itu menatapku.

[Bukankah kau ingin balas Dendam?] ???

‘....’ Velius

[Kalau begitu bangunlah...Wahai Tuanku] ???

 Ordinal PoV

‘Akhirnya orang itu sudah mati!’ Ordinal
 Akhirnya setelah perjuangan kerasku Adventure yang menjadi lawanku telah mati. Jadi akupun bisa mengambil nafas dengan tenang.

‘...Aku bilang aku akan melahapnya lebih dulu, tetapi dia sudah mati. Jadi lebih baik aku segera membantu Father.’ Ordinal

Aku lalu membuang tangan yang digengamanku ketanah dan mencoba berbalik. Saat aku ingin berbalik dan lari kearah tempat Father bertarung. Aku mendengar suara. Saat aku melihat asal suara. Aku melihat Adventure yang ku kira telah mati berdiri lagi.

‘Apa-apaan!? Dia masih hidup?’ Ordinal
Padahal dia telah kehilangan kedua tangannya, tapi entah mengapa dia masih bisa hidup berdiri. Dia banyak kehilangan darah dari tubuh jadi seharusnya dia sudah mati.

‘Ah, paling dia Cuma memaksakan dirinya saja.’ Ordinal

“HENTIKAN SAJA!! PERCUMA KAU-” Ordinal
Aku menghentikan kata-kataku. Tiba-tiba aku merasakan hawa datang darinya. Hawa yang sangat mengerikan, sampai membuat suhu tubuhku menurun karena takut.

‘Aku!? Dari sekian banyak orang! Aku!? Aku merasa takut!? Dan penyebab rasa takut ku adalah Adventure yang sedang sekarat dan susah untuk berdiri? AKU!?........JANGAN BERCANDA!!!’ Ordinal

Tiba-tiba suatu aura mulai timbul dari tubuh Adventure yang berada didepanku. Aura makin kuat, kuat, kuat, kuat, kuat *BLAAAAST* dan terciptalah ledakan energi yang menyebar kemana-kemana. Hasilnya asap dan debu yang bertebaran pun muncul menutupi sosok Adventure.

Saat asap dan debu mulai mehilang sosok Adventure itu pun mulai muncul. Kali ini jubah yang menutupi penampilan wajahnya telah terbuka.

Saat aku melihat penampilannya aku terdiam. Rambut putih yang panjang terlihat bersinar karena cahaya bulan, telinga kelinci yang melambai-lambai diatas kepalanya, dan wajahnya sangat cantik bahkan jika dikatakan kecantikannya menyaingi orang-orang surga itu tidak bisa diangap berlebihan. Walaupun tidak terlihat emosi pada ekspresi wajahnya hal itu tidak menurunkan kencantikannya. Dia adalah mahluk tercantik pernah kulihat dalam hidupku.

Mahluk cantik itu lalu menatap tajam kearahku dan berkata
“Kau tadi bilang ingin memakanku kan? Jadi kau tidak akan keberatan jika aku akan memakanmu kan?” Mahluk Cantik

Setelah dia berkata itu api biru dan aura hitam lalu muncul dan mengelilingi sekujur tubuhnya. Sosok Mahluk Cantik itu lalu terlihat kabur.....Dia telah berlari kearahku dengan kecepatan yang sangat tinggi.

‘Ah, tidak! Ini bukan saatnya terpesona! Dia memang cantik tapi dia adalah musuh!!’ Ordinal
Saatku melihat dirinya sudah dekat denganku. Segera aku menggunakan Sihir yang kugunakan untuk memotong tangannya tadi.

Kedua tanganku lalu diselimuti dengan energi hitam. Akupun bersiap-siap menyerangnya.

Saat dia telah berada didepanku. Aku segera melesatkan pukulanku yang sudah kuperkuat dengan sihir. Saat kukira pukulanku sudahku mengenainya dengan telak, sosoknya mulai terlihat kabur mehilang lagi dan tiba-tiba muncul berdiri diatas tangan yang kugunakan untuk memukul dan mehilang lagi.

“*Munch*Munch*” Mahluk Cantik

Tanpa kusadari dia telah berada didepanku lagi. Dan saat ini dia sedang mengunyah sesuatu dimulutnya.

“*Munch*Munch*Munch*Gulp* Hm, Daging memang susah dikunyah, tetapi rasanya cukup enak untuk Babi Berdiri sepertimu!” Mahluk Cantik

Saat aku mendengar kata-katanya. Tanganku pun refleks meraba ke wajahku....dan ternyata ada sedikit daging mehilang diwajahku.

‘Apa dia sudah kehilangan kewarasannya!? Dia memakan dagingku mentah-mentah!! Orang Kota yang waras tidak mungkin akan melakukan ini! Jangankan orang Kota, orang Desa juga tak akan melakukan ini!!’ Ordinal

Tiba-tiba sebuah garis bercahaya biru muncul dan terlihat disekitar wajahnya.

Dan tangan-tangannya yang telah kupotong putus mulai tumbuh dan kembali seperti semula.

Dia lalu menarik nafas dalam-dalam dan
*ROOOOOOAAAAAAAR* teriakan-bukan. Auman yang sangat kuat keluar dari mulutnya.

Dia pun menunjukkan ekspresi wajah pertamanya padaku

“I♪...E..a..t...YOU.” Mahluk Cantik

Dia tersenyum. Senyumannya memperkuat kecantikan yang dimilikinya dua kali lipat. Tetapi saat ini yang dapat kurasakan saat melihatnya hanyalah......Ketakutan!

~Pada hari itu terlahirlah mahluk yang menjadi mimpi buruk bagi semua Monster~

The End of Chapter 17

Previous   ToC   Next

Tidak ada komentar:

Posting Komentar