My
classmate and me dead being killed but i life again in another world!?
Chapter
13 : The ‘Mate’ Destined for Me is YOU!
~Seina POV~
Seina Eimberg, itulah namaku. Sejak lahir hidupku telah
diberkati oleh Dewa dan Dewi.
Diberkati dengan lingkungan hidup yang baik, diberkati orang tua yang baik, diberkati dengan kekayaan yang berlimpah, dan diberkati dengan bakat yang luar biasa. Ketika Orang tua ku mengetahui bakatku, mereka mulai melatihku. Umurku saat itu hanyalah 5 Tahun.
Diberkati dengan lingkungan hidup yang baik, diberkati orang tua yang baik, diberkati dengan kekayaan yang berlimpah, dan diberkati dengan bakat yang luar biasa. Ketika Orang tua ku mengetahui bakatku, mereka mulai melatihku. Umurku saat itu hanyalah 5 Tahun.
.
.
Umurku sekarang telah menjadi 10 tahun, 5 tahun telah
berlalu. Selama 5 tahun ini aku telah berlatih dalam banyak hal. Contohnya
adalah Beladiri, Seni Pedang, Sihir, Geografi, Sejarah, Taktik Perang dan Sopan
Santun Bangsawan. Aku telah menjadi sangat kuat, tetapi.....kenapa kalian masih tidak
membiarkanku pergi keluar. Saat aku meminta kepada Pelayanku, mereka tidak
membolehkan. Kenapa? Saat aku bertanya kepada kedua Orang tuaku mereka
menjawab.
“Kau masih terlalu muda. Tunggu sampai kau sedikit besar
lagi.” Papa
“Bersabarlah sampai umurmu 15 Tahun!” Mama
“Kenapa harus umur 15 Tahun?” Seina
“Karena keluarga kita mempunyai sebuah Tradisi!” Papa
“Tradisi?” Seina
“Dalam keluarga kita saat sudah berumur 15 tahun, akan pergi
dengan identitas yang disembunyikan dan mendaftar ‘Adventure Guild’. Setelah
itu kau boleh berpetualang dan melakukan hal yang kamu inginkan, sambil mencari
‘Mate’ yang ditakdirkan untukmu. Seperti lah tradisi keluarga kita, dan seperti
itu juga bagaimana aku bertemu dengan Mama-mu!” Papa
“Tenang saja. Sei-Chan itu cantik, jadi tidak mungkin ada
lelaki yang akan menolakmu!” Mama
“Ya, karena Sei-Chan adalah anak Papa dan Mama!” Papa
“...Papa, Mama......Aku tak mengerti apa yang kalian
bicarakan.” Seina
Setelah itu akupun melanjutkan latihanku dan bersabar
menunggu sampai umurku mencapai 15 tahun.....Setelah aku mendengar kata ‘Mate’
yang ku tak tau artinya, aku lalu mencarinya dibuku. Setelah aku membaca
buku-buku yang berhubungan dengan kata ‘Mate’, entah mengapa wajahku terasa
panas
.
.
.
Sudah 10 Tahun berlalu sejak aku memulai latihan. Latihanku
telah berjalan dengan mulus, dan pengendalian kemampuan khusus yang kumiliki telah
menjadi sangat baik. Aku merasa tidak masalah bahkan jika musuhku Rank S,
walaupun aku tidak bisa membunuh musuh Rank S tetapi aku masih bisa kabur
darinya.
Saat aku pergi, aku akan mencari ‘Mate’ yang sesuai dengan karakteria yang
kuinginkan.
Pertama, dia harus seseorang yang teguh pada pendiriannya.
Kedua, seseorang yang baik.
Ketiga, ini adalah hal penting. Dia harus mempunyai kemampuan yang sama atau lebih kuat dariku.
Keempat dan terakhir, Ini adalah hal yang paling terpenting dari terpenting. Dia harus bisa memasak dengan sangat enak. Karena selama 10 Tahun sejak aku berlatih, aku tak pernah berlatih memasak.
Ketiga, ini adalah hal penting. Dia harus mempunyai kemampuan yang sama atau lebih kuat dariku.
Keempat dan terakhir, Ini adalah hal yang paling terpenting dari terpenting. Dia harus bisa memasak dengan sangat enak. Karena selama 10 Tahun sejak aku berlatih, aku tak pernah berlatih memasak.
Saat aku selesai
memilih perlengkapanku dan membuat nama samaranku. Akupun pergi dengan
membawa Surat Rekomendasi yang diberikan oleh Papa.
‘Ah, aku lupa. Aku tak pernah berlatih untuk berbicara dengan orang lain....Apa
aku akan baik-baik saja?’ Seina
.
.
.
Hal itu dan ini telah terjadi, tetapi sepertinya semua
berjalan lancar. Aku telah berhasil naik ke-Rank E, tetapi untuk naik ke Rank D
aku harus mengikuti Ujian yang akan diadakan 3 hari yang akan datang. Saat aku
tau, aku akan melakukan Ujian Rank UP bersama dengan orang lain. Aku merasa
gugup dan tak sabar. ‘Apakah aku akan menemukan seseorang yang cocok denganku
disana tidak ya?’
.
.
.
Dalam 3 hari ini, untuk menghabiskan waktu. Aku mengambil
misi Penaklukan Boxing Rabbit dan Goblin. Tiga hari telah berlalu, hari ini
adalah hari keberangkatan untuk melaksanakan Ujian Rank D.
Aku telah sampai dan berkumpul bersama dengan yang lainnya.
Awalnya beberapa orang seumurku mengajakku berbicara, tetapi karena aku tak
membalas bicara mereka, aku pun dibiarkan sendiri. Apa boleh buatkan, aku tak
pernah bicara dengan orang lain selain pembantu dan Orang tuaku. Jadi aku
kesulitan berbicara dengan orang lain.
Karena aku tidak berbicara ataupun membalas pembicaraan,
hanya aku yang ditinggalkan sendiri... itulah yang kupikirkan. Tetapi ternyata ada
orang lain yang dijauhi selain dari diriku!
Dia menggunakan pakaian serba hitam
seperti seorang Pembunuh Bayaran. Tetapi sepertinya dia orang baik. Jika ada
yang bertanya kenapa aku berpikir seperti itu. Itu karena banyak Spirit yang
mengelilinginya. Sejak kecil aku bisa melihat Spirit, dan juga banyak Spirit
jenis Cahaya disekitarku.
Spirit hanya mendekati orang-orang yang baik, itulah
yang kubaca di Buku. Semua orang baik memiliki Spirit mengikutinya, Papa dan
Mama juga begitu. Hanya saja jumlah Spirit yang mengikuti semua orang
berbeda-beda. Jumlah Spirit yang banyaknya seperti diriku jarang terlihat,
terakhir kali aku melihat seseorang yang memiliki Spirit yang sama banyaknya
denganku adalah anak dari Earl dia adalah gadis yang berbakat di Sihir Api.
Tetapi saat aku melihat orang ini. Bukan hanya jumlahnya sama banyak dengan ku,
jumlahnya bahkan melebihi aku. Spirit yang mengikutinya jenisnya berbeda-beda
dan itu dalam jumlah sangat besar. Ada Spirit yang jenisnya sama denganku,
bahkan ada yang Jenisnya tak kuketahui.
‘Aku sudah tau, dia pasti orang yang baik. Tetapi kenapa dia menggunakan Tudung Jaket yang menutupi penampilan wajahnya? Yang kulihat dari celah jaket itu hanyalah mata merahnya yang terlihat seperti batu Rubi.’ Seina
‘Aku sudah tau, dia pasti orang yang baik. Tetapi kenapa dia menggunakan Tudung Jaket yang menutupi penampilan wajahnya? Yang kulihat dari celah jaket itu hanyalah mata merahnya yang terlihat seperti batu Rubi.’ Seina
Aku ingin mendekat dan berbicara dengannya karena dia mungkin memiliki potensi
menjadi ‘Mate’ yang ditakdirkan untukku, tetapi aku malu. Jadi aku hanya
memerhatikannya dari jauh.
.
.
Setelah 2 jam kami menunggu. Akhirnya seseorang dengan Wagon
telah datang.
“HaHaHaHaHa!
Maaf karena keterlambatanku. Aku adalah
Rain Halk Adventure Rank A, aku yang akan menjadi Pendamping dan Penilai Ujian
Rank Up kali ini! Panggil saja aku Rain. Dan lelaki berkulit hitam yang sedang
duduk di depan Wagon sebagai Kurir adalah Partnerku Gantz. Dia pendiam jadi dia
jarang berbicara.” Rain
Orang yang ceria, itulah yang terlintas dalam pikiranku saat
melihat orang ini. Lalu orang ini melihat kami satu persatu, seperti sedang
memeriksa kami. Pandangannya lalu berhenti pada seseorang, seseorang itu adalah
orang yang kuperhatikan dari tadi. Entah mengapa orang yang ceria ini terlihat
kebingungan.
“Ah....Kau!”
Rain
“...Aku?!”
???
“Apa kau
tidak salah ikut Ujian?” Rain
‘...Bukankah
kau terlalu kasar. Tentu saja semua orang disini datang untuk mengikuti Ujian!’ Seina
Sepertinya
dia marah, karena aura berwarna hitam mulai muncul dari sekujur tubuhnya dan
sebuah sabit besar keluar dari udara kosong (sepertinya dia mengeluarkannya
dari Item Box). Senjata itu mengeluarkan aura yang mengerikan dan membuatku
merinding.
“...Mau
Mati?” ???
“Ah....Maaf.......,
Semua yang ada disini. Ayo kita memulai perjalanan kita.” Rain
Sepertinya
dia sudah tidak marah lagi, dia lalu menyimpan kembali Sabit Hitam dan
menghilangkan aura hitamnya. Hal itu dan ini terjadi, kami lalu memulai
perjalanan untuk Rank UP.
.
Belum
setengah jam telah lewat sejak kami memulai perjalan kami, tetapi Pendamping
Ujian kami ini telah terlihat bosan. Dia lalu melihat sekitar(sepertinya
mencari topik untuk dibicarakan), dan menghentikan pandangannya pada seseorang
yang masih kuamati sampai sekarang.
“Kau...Kenapa
kau masih menggunakan Tudung jaketmu? Saat ini kau sudah didalam Kargo lho. Ah,
atau ada yang sedang kau sembunyikan dibalik tudung itu..... kalau benar
maafkan atas perkataanku. Tetapi kita adalah Adventure, dan seorang Adventure
harus bisa membuat sebuah ikatan dan berkerja sama. Karena itu harusnya kau menunjukkan pada kami.” Rain
‘Bicaranya
terlalu banyak.....Tenggorokannya memangnya tak apa berbicara terus menerus.
Entah mengapa aku jadi sedikit iri dengannya. Karena dia bisa berbicara yang
ada didalam pikirannya dengan mudah. Aku tak akan bisa seperti itu.’ Seina
“Tidak,
tidak ada yang kusembunyikan *Unwarp* ini hanya karena lebih nyaman untukku
saja. Sekarang sudah kubuka, sudah puas sekarang?” ???
Saat
orang yang dari tadi telah kuamati, akhirnya menunjukkan wajahnya. Aku
lumayan terkejut melihatnya. Rambut putih dan mata yang berwarna merah bagai batu rubi. Dia
memiliki paras wajah yang mirip seperti perempuan. Jika aku tidak mendengar
suara dan memperhatikan bentuk tubuhnya, aku pasti mengira dia seorang
perempuan.
“H-Helia-Chan!?”
Adventure A
‘HAH?!
Kenalan?’ Seina
“Bukan!
Aku bukan Helia, aku kakaknya!” ???
‘Oh,
ternyata hanya orang yang mirip saja....Jadi dia memiliki seorang adik, harus
kuingat!’ Seina
“Hah!?
Aku tak tau, Helia mempunyai seorang kakak rupanya. Salam kenal namaku Rais.
Selama ini aku telah dalam perawatan adikmu.” Rais
‘HEI!!’
Seina
“Salam
kenal juga. Namaku Velius Adventure sama seperti kalian.” Velius
‘Namanya
Velius-Kun. Akan kuingat nama ini dengan baik.’ Seina
“A-Aku
juga! Salam Kenal. Namaku Tina.” Tina
‘Hei!
Padahal aku yang memerhatikannya dari tadi, beraninya kalian merebut giliranku.
Padahal aku yang pertama!’ Seina
“Namaku
Keigo. Salam kenal.” Keigo
“Seira.”
Seina
‘Tidak
akan kubiarkan semua orang mengambil giliranku. Walaupun aku hanya bisa
memperkenalkan diriku menggunakan identitas palsu, tetapi untuk awal ini sudah
cukup bagus.’ Seina
“Namaku Raizer,
Aku sedikit ahli dalam Sihir Api. Salam kenal dan mohon kerja samanya.” Raizer
“Namaku
Monica. Aku menggunakan topeng ini dan tak melepasnya, dikarenakan topeng ini
terkutuk. Jadi aku tak bisa melepasnya. Salam kenal.” Monica
Setelah
semuanya melakukan perkenalan, kami(mereka) berbincang sepanjang perjalanan.
.
.
Ini
adalah hari ke dua sejak perjalanan kami dmulai. Perjalanan kami berjalan dengan
sangat mulus, tetapi ada satu hal yang tidak terjadi dengan mulus. Dalam dua
hari ini, aku tidak memiliki kesempatan berbicara berdua dengan Velius-Kun.
Setiap aku ingin berbicara dengannya, entah kenapa yang lain malah
mendatanginya lebih dulu. Bukankah sikap mereka berubah terlalu banyak sejak Velius-Kun
menunjukkan wajahnya. Padahal aku yang lebih duluan memerhatikannya.
Malam
ini kami melakukan Undian untuk giliran memasak.
‘Semoga bukan aku. Semoga bukan aku. Semoga bukan aku.’ Seina
‘Semoga bukan aku. Semoga bukan aku. Semoga bukan aku.’ Seina
Dan hasilnya, Velius-Kun akan memasak. Dengan ini akan menentukan apakah dia
akan memenuhi syarat untuk menjadi ‘Mate’ yang ditakdirkan untukku. Aku tak
sabar menunggu hasilnya.
.
.
Hasilnya
melebihi harapanku! Apa-apaan dengan kelezatan ini! Apa nama makanan ini tadi?
Oh,iya. Kelinci Barbeque, saat memakannya tubuhku sesaat serasa di surga. Sudah
kuputuskan! Target Lock On! Velius-Kun, aku memilihmu!
.
.
Hari
ke-3 sejak dimulainya perjalanan kami. Entah apa yang
mereka bicarakan tadi aku tak terlalu mendengar, tetapi aku mendengar bahwa aku
dan Velius-Kun akan giliran bersama untuk berjaga malam. Ini adalah
kesempatanku yang telah kutunggu, kesempatan untuk berdua dengan Velius-Kun.
.
Giliran
berjaga kami berdua telah tiba, dan saat ini kami duduk berhadapan di depan api
unggun.
“...”
Velius
“...”
Seina
‘Baiklah,
Seina ini adalah kesempatan yang telah kau tunggu. Ingat apa yang dikatakan di
buku, ‘Untuk memulai pembicaraan dengan seseorang, kita memulai pembicaraan
dari hal yang menarik’. Jadi, aku hanya harus memulai pembicaraan dari hal yang
kutertarik.’ Seina
“....Velius-Kun.”
Seina
“Hah?!”
Velius
“...Umurku
15 tahun.” Seina
‘Kuperhatikan
dia terlihat seumuran denganku, tapi aku tidak tau pasti berapa umurnya.’ Seina
“...Velius-Kun?”
Seina
“Ah!
Umurku juga sama sepertimu, saat ini 15 tahun!” Velius
“Hm...apa Velius-Kun...sejak dulu...sudah pandai memasak?” Seina
‘Aku
benar-benar penasaran dengan keahlianmu memasak.’ Seina
“Aku
belajar memasak sejak usiaku sudah 8 tahun, karena orang tua ku tidak pandai
memasak. Jadi akupun belajar memasak.” Velius
‘Oh,
karena itu dia pandai memasak ya.’ Seina
“...Velius-Kun
rajin.” Seina
“Tidak
juga. Aku hanya berlatih agar bisa mengurangi biaya makan. Dulu, karena orang
tuaku tidak bisa memasak. Kami sering makan diluar.” Velius
‘Yah,
benar juga. Karena orang tua nya tidak bisa memasak, terpaksa mereka harus makan
diluar. Jadi untuk menghemat uang yang digunakan untuk makan diluar, dia
belajar memasak ya.’ Seina
“...Velius-Kun
benar-benar rajin.” Seina
“HaHaHa.”
Velius
‘Dari
suaranya, sepertinya dia sedikit malu. Ah, benar juga! Ini kesempatanku
mengatakan kepadanya.’ Seina
“...Velius-Kun...
Apa kau...” Seina
“Hm?”
Velius
“...Bukan
apa-apa.” Seina
“...Oh.” Velius
‘Aku
ingin bilang, apa kau mau menjadi ‘Mate’ denganku. Tetapi ternyata rasanya malu
sekali. Aku harus mengatakannya, tetapi tidak perlu secara tidak langsung.’
Seina
“...Velius-Kun”
Seira
“Hm?”
Velius
‘Sekarang
ada apa?’ Velius
“...Makananmu
sangat enak.” Seina
“Ah...Terima
kasih...” Velius
“Karena
itu.” Seina
‘Ayo
diriku katakanlah. Jika dia menjadi ‘Mate’ denganmu, maka hidupmu akan penuh kebahagiaan!’
Seina
“Memasaklah
untukku seumur hidupmu!” Seina
‘Menikahlah
denganku!’ Seina
“NO!”
Velius
‘.....Papa,
Mama....KALIAN BOHONG!’ Seina
The End
of Chapter 13
Tidak ada komentar:
Posting Komentar