Mcamdbkbilaiaw

http://tri-veli-ario.blogspot.co.id/p/blog-page.html

Jumat, 24 November 2017

My classmate and me dead being killed but i life again in another world!? : Chapter 006



My classmate and me dead being killed but i life again in another world!?
Chapter 6 : I have a sister!?

Kami telah sampai didepan ‘Adventur Guild’. Gedungnya dibuat dengan bahan batu beton dan kayu sebagai dasar pembuatannya. Dinding gedungnya di Cet dengan warna putih tetapi karena umurnya sudah tua warna putihnya mulai pudar. Pintunya pintu sederhana terbuat dari kayu dengan kaca yang sedikit retak melekat padanya(mirip pintu toko tua). Saat kami memasuki gedung ‘Adventure Guild’ *Kring Kring Kring* terdengar suara bell saat kami membuka pintu.

‘Seriously!? Ini ‘Adventure Guild’ atau Toko atau Restoran?’ Velius
 
Didalam Adventure Guild terlihat seperti restoran besar jika tanpa tempat‘Receptionist’ dilantai bawah/Aula. Dia aula Guild mempunyai tiga tempat untuk ‘Receptionist tapi sepertinya masih tidak ada yang mengantri saat ini.

Saat kami memasukinya semua tatapan ‘Adventure’ menuju kearah kami, walaupun sebenarnya sebagian besar berfokus padaku. Sudah pasti, karena penampilanku sangat mencurigakan.
Awalnya mereka menatap kami dengan pandangan tertarik tetapi kemudian mereka mulai kehilangan ketertarikan. Sebagiannya telah mengalihkan pandangan mereka dan sebagiannya masih menatap kearah kami seperti sedang menunggu sesuatu yang menarik terjadi. Pandangan itu masih ada sampai kami di depan salah satu ‘Receptionist’ dan masih tetap ada.

“A-Anu, ada yang bisa ku bantu?” Receptionist

‘Receptionist’ yang berbicara dengan kami dia gadis cantik yang memiliki rambut putih dan mata yang berwarna merah rubi. Rupa wajahnya mirip denganku kecuali bagian telinga kelinci berwarna putih yang melekat diatas kepalanya. Gadis ini berasal dari ras Demi-Human Kelinci.Umur nya terlihat sama dengan kami.

“Anu, saya ingin mengambil Class dan juga mendaftar organisasi.” Rinko

“Aku juga ingin mengambil Class dan medaftar.” Rinki

“Kalau kalian ingin mengambil Class, silahkan naik ke lantai-2. Dari sana tinggal beritahukan pada ‘Receptionist’ disana bahwa kalian ingin mengambil Class. Setelah selesai mengambil class, silahkan kembali kesini untuk melakukan proses pendaftaran ‘Adventure Guild’. Oh, iya. Maaf saya lupa memperkenalkan diri. Namaku Helia. Selamat datang di‘Adventure Guild’ cabang Orkus”

‘Aneh, kenapa cara bicaranya menjadi lancar saat berhadapan dengan mereka berdua? Apa penampilanku ini sungguh menakutkan?’ Velius

“Terima kasih banyak atas informasi. Kalau begitu kami permisi dulu. Vel-San kami pergi dulu mengambil Class kami ya.” Rinko

“Terima kasih banyak. Vel-San sampai bertemu nanti.” Rinki

“Ya, sampai nanti.” Velius

Saat mendengar informasi yang dibutuhkannya Rinko lalu menaiki tangga ke lantai 2 dan di ikuti oleh Rinki.
Sesaat setelah mereka berdua pergi menuju ke lantai 2. Sikap ‘Receptionist’ Helia bertingkah sedikit aneh.
“Vel-San!?” Helia

“Ya!?” Velius

 ‘ ‘Receptionist’ ini memang bertingkah aneh. Apa yang terjadi? ’ Velius

“Ah, M-M-Maaf saya t-tidak bermaksud memanggil mu Tuan.” Helia

“Oh....” Velius

‘Serius deh. Apa yang terjadi padanya?’ Velius

“M-Maaf. H-Hanya saja, nama yang Tuan miliki terdengar mirip dengan nama seseorang yang berharga bagiku. J-Jadi, ketika saya mendengar nama Tuan aku menjadi merasa Nostalgia saat mendengarnya. J-Jadi, s-s-saya bukan bermaksu-” Helia

“Ya ya ya, aku mengerti jadi harap tenangkan dirimu sedikit. Jangan terlalu gugup.” Velius

“Y-Ya, M-Maafkan saya.” Helia

“Ya ku maafkan. Jadi, cukup sudah minta maafnya. Santai saja dan jangan terlalu gugup.” Velius

‘Ternyata karena namaku mirip dengan seseorang yang berharga baginya dia menjadi bertingkah aneh. Tapi, bukannya gugup dia miliki terlalu berlebihan? Aku mengerti sih penampilanku sungguh mencurigakan. Tapi, mungkin kah sampai bisa membuat seseorang gugup seperti ini? Apa karena tudung jubahku ini menutupi tampilan wajah ku jadi membuat penampilanku sedikit menakutkan? Apa tudung nya harus ku buka? Tapi, sejak awal aku sudah memakai tudung jubahku jadi kalau membuka nya sekarang aku akan menjadi canggung. Jadi, aku harus mencari alasan untuk membuka tudung jubahku. Tapi apa alasan yang tepat untuk kugunakan sekarang?’ Velius

“HEI KAU!! APA YANG KAU LAKUKAN KEPADA HELIA!!?” ???

“!?” Velius

Seseorang berteriak tepat dibelakangku. Saat ku berbalik kearah teriakan. Wajah seorang pemuda yang seumuran denganku masuk kedalam pandanganku. Dia adalah pemuda dengan rambut pirang dan mata hijau giok. Dia menggunakan pakaian serba hitam kecuali baju zirahnya yang berwarna putih. Zirah yang digunakannya bukanlah yang melindungi seluruh tubuh(Full Armor) tetapi jenis zirah ringan(Light Armor) yang hanya melindungi bagian tertentu dari tubuhnya. Jika ditanyakan tentang wajahnya pada 10 orang, 8 diantaranya akan menjawab “Tampan.” dan sisanya menjawab “Tampan Sialan.” karena iri. Dan pemuda tampan ini sedang menatapku dengan ekspresi marah. Kalau disini mungkin bisa disebut ‘Ikemen’.

‘Eh? kenapa kau menatapku seperti itu? Aku belum melakukan apapun yang bisa membuat orang marah lho!’ Velius

“AKU SEDANG BICARA PADAMU!! KUTANYA SEKALI LAGI APA YANG KAU LAKUKAN PADA HELIA!!?” ???

‘Ini salah paham! Aku tidak melakukan apapun kepadanya! Ah! Situasi ini mirip dengan adegan cerita yang pernah kubaca dulu. Karakter Utama yang mencoba menyelamatkan Karakter Perempuan dari Karaketer Penjahat. Jika Karakter Utama orang yang didepanku ini lalu Karakter Perempuannya adalah ‘Receptionist’ maka Karakter Penjahatnya.....AKU?! Oi, ini salah paham tau. Apa harus ku terangkan bahwa ini salah paham-Ah! Sepertinya tak perlu ku terangkan. Akan kugunakan kesalah pahaman ini menjadi alasan untuk membuka tudung jubuhku. Maaf, tapi kau akan kugunakan.’ Velius
Dengan pikiran ini aku lalu memutuskan untuk ‘Ikemen’ ini menjadi Kambing Hitam untukku.

“I-Ini salah paham Ren-San. Tuan ini tid-“ Helia

“Apapun yang kulakukan bukan urusanmu!” Velius

“Hah?” Helia

“WoW! Sepertinya ini akan menarik!” Adventure A
 “Hahahahaha! Inilah yang kutunggu!” Adventure B

‘Tak kubiarkan kau menyelesaikan kesalah pahaman ini sebelum tujuanku tercapai.
Lalu kalian disana! Aku mendengarmu! Aku sampai bertanya kenapa kalian menatapku dengan seperti itu, ternyata kalian sudah tahu ini akan terjadi ya? Huh....berarti ini bukan pertama kalinya ini terjadi.’ Velius

“B-Bukan urasanku katamu. Tentu saja ini ada urusannya denganku!” Ikemen

“Hah?” Helia

“Oh, maksudmu?” Velius

“Aku adalah Pacar Helia.Tentu saja itu menjadi urusanku!” Ikemen

“Saya belum pernah pacaran sekalipun! Jadi, bagaimana Ren-San bisa jadi pacarku!” Helia

“Hahahahaha! Dia menolakmu mentah-mentah lho Shounen!!” Adventure B
“Cuit cuit cyuu(Suara siulan) sepertinya akan makin panas nih.” Adventure A

“Dia mungkin pacar mu tetapi hal apapun yang kulakukan masih bukan urusanmu!” Velius

“B-BRENGSEK KAU!!” Ikemen

“...Anu, itu barusan sengajakan? Kalian sengaja mengabaikan ku kan?” Helia

“Dia sengaja. Terlihat jelas dia sengaja.” Adventure A
“Hahahahaha! Panasi dia lagi Misterius Rookie-Kun.” Adventure B

“DASAR BRENGSEK!! RASAKAN INI!!” Ikemen

Dia lalu berlari kearahku dengan tujuan untuk menyerang. Larinya sangat cepat sehingga yang terlihat hanya bayangannya saja. Ya, larinya sangat cepat dimata orang lain. Tapi entah mengapa, ketika dimataku gerakannya terlihat sangat lambat. Mungkin ini adalah efek dari Level Up atau salah satu dari skill ku.

Setelah dia sampai didepanku. Dia langsung melesatkan pukulan dengan tangan kanannya kearahku. Aku lalu melangkah kesamping kananku untuk menghindar, yang membuat tinjunya hanya mengenai udara kosong. Seketika dia menyadari bahwa pukulannya meleset diapun menarik tinjunya dengan wajah sedikit kebingungan tetapi hanya sesaat dan dia pun melesat kan pukulannya sekali lagi dengan lebih kuat dan cepst tetapi semuanya dapat ku hindari.

“Uso! Rookie itu menghindari semua serangan padahal lawannya itu Rank C Lho!” Adventure A
“.....” Adventure B

Beberapa saat kemudian dia berhenti menyerangku dan menatapku dengan tajam.
“Kau, Siapa kau sebenarnya!?” Ikemen

‘Inilah kata-kata yang kutunggu!!!’ Velius

“Ah, benar juga. Aku belum memperkenal diriku ya?” Velius

Lalu akupun akhirnya membuka Tudung Jubah yang menutupi wajahku. Wajah tanpa ekspresi milikku akhir terlihat untuk pertama kalinya didunia ini. Dengan wajah ini akupun menatapnya.
“Namaku Velius sang ‘Monster Slayer’. Salam Kenal.“ Velius

‘Yap, cara perkenalanku sudah cukup keren.’ Velius

Semua mata orang di aula berfokus padaku sampai hal yang aneh terjadi. Tiba-tiba ‘Receptionist’ Helia melompat dari tempat nya dan dalam sekejap mata diapun telah berada di depanku. Terlihat air mata yang bergelinang dan menetes deras dari wajahnya dengan air hingus yang ingin menetes dari hidung tetapi ditahannya. Ekspresi wajahnya terlihat sedang terharu dan juga rindu. Dan yang dikatakan dengan wajah itu kepadaku adalah

“O” Helia

‘O!?’ Velius dan semua orang di Guild

“ONII-SAMA!!!” Helia

“HAAAAAH!?” Velius dan semua orang di Guild
Saat dia menyebut diriku seperti itu dia langsung melompat dan melesat kearah seperti peluru. Semakin cepatnya hingga membuat ku tak sempat beraksi. Dia lalu memelukku dengan kecepatan tinggi. Karena tekanan dari dorongannya membuat ku jatuh kearah belakang sampai membuat kepalaku terbentur dilantai. Pada saat itulah kesadaranku mehilang(Pingsan).

The End of Chapter 6
Previous   ToC   Next

Tidak ada komentar:

Posting Komentar