My
classmate and me dead being killed but i life again in another world!?
[Level
Up]
‘Huh,
aku tepat waktu. Lambat sedikit saja salah satu dari mereka akan mati.’
Setelah
aku mencapai tempat asal teriakan. Keadaan mereka sudah dalam posisi yang
buruk. Yang perempuan ditangkap dan dijadikan sandra dan yang laki-laki hampir
dibunuh oleh Goblin yang mendekatinya.
‘Untung
saja aku tepat waktu.’ Velius
Akupun
berbalik menghadap kearah mereka. Sebelumnya aku tidak memerhatikannya,
ternyata kedua orang yang kuselamatkan wajahnya kembar. Laki-laki dan
Perempuannya memiliki wajah, tinggi dan warna rambutnya identikal yang berbeda
hanya pada bagian panjang rambut dan dan bagian daerah dada- Ehem! Mereka pasti
saudara kembar tapi yang tak kuketahui adalah kenapa pandangan mata mereka
terlihat seperti bercahaya dan berbintang-bintang? Mereka jadi terlihat seperti
sedang bertemu orang yang di idolakan dan dipuja-puja mereka dan pandangan ini
sedang mereka gunakan padaku. ‘Kumohon hentikan! Aku bukan orang yang cocok
untuk di idolai ataupun di puja-puja. Aku memang menyelamatkan kalian, tetapi
hal itu bukanlah yang dapat membuatku menjadi idola dan bahan pujaan. Terima
kasih saja sudah cukup.’ Velius
Karena
hal ini adalah yang pertama kalinya terjadi padaku hal ini membuatku jadi
merasa sedikit aneh.
‘Nah,
kita sampingkan hal ini terlebih dahulu untuk sekarang mari kita ambil hasil
penghasilan kita hari ini.’ Velius
{Rinki POV}
‘Hebat,
Orang ini kira-kira seumuran dengan kami tetapi dia sudah bisa menghabisi
Goblin-goblin yang telah mengepung kami dalam sekejap seakan semua Goblin itu
hanya serangga padahal membunuh 5 Goblin saja sudah membuat kami susah. Aku
sampai tidak bisa memikirkan latihan seperti apa yang di ikutinya sehingga dia mempunyai
kemampuan yang luar biasa. Setelah kuperhatikan dari penampilannya mungkinkah
Class nya ‘Black Knight’ atau ‘Dark Assasin’ atau sesuatu yang sejenis itu?’
Rinki
Kuperhatikan
penampilan sang penyelamat kami secara seksama dengan penuh ketertarikan.
‘Di
lihat dari bentuk dan lekuk tubuhnya dapat diketahui gendernya adalah
laki-laki.’ Rinki
Kulihat
tubuhnya dari atas sampai kebawah semua yang digunakannya berwarna hitam
kecuali baju dalamnya yang putih tampak sedikit dari celah bagian atas jaket
yang tak dikancing. Dia menggunakan tudung jaket yang hampir menutupi seluruh
bagian kepalanya yang membuat susah untuk tampilan wajah nya terlihat. Dari
sedikit celah dari dalam tudung terlihat rambut berwarna putih dan mata yang berwarna
merah. Mata berwarna merah yang terlihat dari celah tudungnya terlihat
seolah-olah dapat menghisap roh mu saat melihatnya. Karena itu aku pun terdiam
saat melihatnya.
“A-Anu,
Terima kasih banyak karena telah menyelamatkan kami.” Rinko
Ketika
mendengar perkataan Rinko akupun kembali dari alam bawah sadar ku.
‘Oh, benar! Aku lupa berterima kasih padanya. Padahal dia telah menyelamatkan
kami. Sungguh hal yang tak baik dariku.’ Rinki
Akupun segera mengucapkan terima kasihku setelah Rinko.
“Aku
juga berterima kasih banyak karena telah menyelamatkan kami. Sungguh terima
kasih banyak.” Rinki
“Tidak
masalah, yang lebih penting mari kita
kumpulkan ‘Monster Core’ dari Goblin ini terlebih dahulu dan memindahkan mayat
nya dari jalan. Pembagian ‘Monster Core’ berdasarkan banyak jumlah Goblin yang
dibunuh tidak masalahkan? ” ???
“Y-Ya,
tidak masalah. Karena memang peraturannya seperti itu. Jadi kami tak masalah.”
Rinki
“OK. Ayo
segere kita bereskan hal ini terlebih dahulu agar bisa segera pergi menuju Kota.”
???
“Y-Ya
akan segera kami lakukan.” Rinki
“A-Anu,
bahan bukti membunuh Goblin nya apakah tidak diambil?” Rinko
“Tidak
perlu! Karena walaupun kita mengambil dan membawanya sebagai item untuk
menyelesaikan misi, tidak mungkin akan diterima!” ???
“Ah,
begitu ya.” Rinko
Suaranya
sungguh datar tanpa emosi di dalamnya. Saat diriku berbicara dengannya
terpintas dipikiranku dua kata yang cocok untuk menggambarkan dirinya.
‘Lone
Wolf’
.
.
.
Beberapa
saat kemudian kami pun telah membongkar tubuh dan mengambil ‘Monster Core’ dari
Goblin-goblin itu. Kamipun membagi jumlah ‘Monster Core’ sesuai dengan jumlah
yang kami bunuh. Setelah kami sudah memindahkan tubuh dari mayat Goblin kami
lalu melanjutkan
“Ah,
maaf. Kami belum memperkenalkan diri kami ya? Namaku Rinko dan ini adalah
saudara kembarku Rinki. Salam kenal.” Rinko
“Salam
kenal, namaku Rinki saudara kembarnya.” Rinki
“Salam
kenal, namaku Velius panggil saja aku Vel.” Velius
‘Kerja
bagus Rinko. Sejak perjalan tadi aku merasa canggung karena aku tidak tahu waktu
yang tepat untuk membuka pembicaraan. Tapi, Rinko-San. Dari tadi kau telah
berinisiatif sendiri memulai pembicaraan ya kan? dan juga sepertinya aku
melihat wajah sedikit merona saat berbicara dengannya. Kamu jadi lebih terlihat
seperti seorang gadis dari biasanya. Dimana sifat tomboy mu yang biasanya
mehilang?’ Aku pun menatapnya dengan ekspresi kebingungan dan bertanya-tanya.
Rinko melihat
caraku menatapnya. Sepertinya dia tahu apa yang sedang aku pikirkan karena dia
menatapku tajam dengan ekpresi jengkel ‘INI BUKAN URUSAN MU!’ itulah arti dari
ekspresi wajahnya kepadaku. Aku tahu karena aku selama ini bersamanya.
Ekspresinya seperti itu cuma sementara, karena sekali lagi berubah saat dia
mengubah pandangannya ke Vel-san.
‘Inikah
yang namanya cinta masa muda? Enaknya. Aku juga ingin jatuh cinta. Apakah di
kota nanti akan ada gadis yang bisa membuatku jatuh cinta tidak ya?’ Pikirku
“Vel-san.
Vel-san itu ‘Adventure’ kan?” Rinko
“.....”
Velius
Vel-san
tiba-tiba menghentikan langkahnya dan melihat kearah Rinko dengan ekpresi
kebingungan.
“A-Ano.
Vel-San?” Rinko
“Cara
bicara yang seperti itu apakah sudah wajar disini?” Velius
“Ah!?
A-A-Apakah ada yang salah dengan cara bicaraku Vel-san?” Rinko
‘Apa
yang terjadi?’ Rinki
Aku dan
Rinko kebingungan dengan pertanyaan darinya. Beberapa saat kemudian Vel-san
melanjutkan langkahnya dan kami pun mengikutinya.
“Ah,
maaf. Bukan apa-apa. Ngomong-ngomong aku bukan ‘Adventure’ lho. Lebih tepatnya
aku belum terdaftar. Karena itu aku pergi menuju kota.” Velius
“Jadi
Vel-san juga!?” Rinko
“Juga?
Jadi, kalian juga ingin mendaftar menjadi ‘Adventure’? ” Velius
“Ya,
begitulah. Kami sebenarnya juga pergi menuju ke kota karena ingin mendaftar
sekaligus mengambil Class.” Rinko
“Kalian
belum mengambil Class ya? Kalian lumayan hebat juga bisa membunuh 5 Goblin
walaupun tanpa Class.” Velius
“Hahaha.
Kami sudah berlatih untuk menjadi ‘Adventure’ dari dulu. Tapi walaupun kami
sudah berlatih, kami masih lemah. Jika tanpa bantuan kami pasti su-” Rinko
“Aku
kuat hanya karena aku berlatih saat diriku sudah mengambil Class. Bukankah
kalian sudah kuat padahal kalian belum mengambil Class kan? Jadi, kalian juga
pasti akan lebih kuat lagi saat mendapatkan Class kalian masing-masing.” Velius
“Ah.
Y-Ya terima kasih Vel-san.” Rinko
Saat
kami mendengar apa yang dikatakan Vel-San. Kepercayaan diri kami yang
sebelumnya telah hancur kembali lagi. Kami jadi tidak sabar untuk mengambil
Class kami dan menjadi ‘Adventure’.
Kami
lalu melanjutkan perjalanan sambil berbincang-bincang. Atau lebih tepatnya
melanjutkan perjalanan dengan Rinko dan Vel-San yang berbincang. Laki-laki
sejati tahu kapan waktunya untuk mundur.
.
.
.
Velius
POV
Beberapa
saat kemudiaan kami telah sampai dikota. Kota ini bernama ‘Orgus’. Kota ini
dinamai kota ‘Orgus’ dikarenakan lokasinya yang berdekatan dengan Dungeon yang
bernama ‘Orkus’.
Dalam
perbincangan ku dengan mereka aku menyadari bahwa kata-kata Jepang sepertinya
sudah biasa digunakan disini.
Saat
kami ingin memasuki Kota, aku harus membayar 5 koin tembaga besar dan melakukan
pemeriksaan karena aku tidak mempunyai kartu pengenal. Untung nya aku mempunyai
uang yang kudapat dari Desa Goblin sebelumnya kulenyapkan. Uang ku saat ini
berada ditanganku adalah 5 Koin Perak Besar, 60 Koin Tembaga Besar dan 103 Koin
Tembaga Kecil.
Nilai
Kurensi didunia adalah :
100 Koin Tembaga Kecil sama nilainya dengan 1 Koin Tembaga Besar.
100 Koin Tembaga Besar sama nilainya dengan 1 Koin Perak Kecil.
100 Koin Perak Kecil sama nilainya dengan 1 Koin Perak Besar.
Dan seperti itu seterusnya. Nilai kurensi paling tinggi adalah Koin Putih Platinum tetapi jarang terlihat.
100 Koin Tembaga Kecil sama nilainya dengan 1 Koin Tembaga Besar.
100 Koin Tembaga Besar sama nilainya dengan 1 Koin Perak Kecil.
100 Koin Perak Kecil sama nilainya dengan 1 Koin Perak Besar.
Dan seperti itu seterusnya. Nilai kurensi paling tinggi adalah Koin Putih Platinum tetapi jarang terlihat.
Kami akhirnya
telah berada didepan ‘Adventure Guild’.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar